Bisnis.com, JAKARTA - Ronald Koeman kemungkinan besar bersedia menerima tawaran Barcelona untuk menjadi pelatih, meski sekarang Koeman sedang menangani tim nasional Belanda untuk tampil pada putaran final Piala Eropa 2020 yang baru akan berlangsung tahun depan.
Penunjukkan dan kesepakatan dengan Ronald Koeman, 57, dikabarkan akan dilakukan pimpinan Barcelona beberapa hari mendatang dengan durasi kontrak dua tahun. Pada Minggu lalu, koran Marca memuat foto dan video Koeman yang tampak tiba di Bandara Barcelona.
Koeman kemungkinan besar akan menggantikan posisi Quique Setien yang dipecat ketika baru enam bulan menangani Barcelona dan terakhir pada Sabtu, 15 Agustus 2020, di Stadion Benfica, Lisabon, Portugal, Setien harus menyaksikan timnya dikalahkan Bayern Munich 8-2 di perempat final Liga Champions.
Ronald Koeman membela Barcelona selama enam tahun pada 1989-1995. Sebelumnya, bek tengah yang juga bisa bermain sebagai gelandang ini mengawali karier senior Groningen (1980-1983), kemudian direkrut Ajax Amsterdam selama tiga tahun, pindah lagi ke PSV Eindovem juga tiga tahun.
Ronald Koeman mengakhiri kariernya sebagai pemain dengan pulang ke Belanda untuk bermain di Feyenoord 1995-1997.
Mengawali kariernya sebagai pelatih, Ronald Koeman menjadi asisten manajer di tim nasional Belanda 1997-1998 dan kemudian ditarik Louis van Gaal untuk menjadi asistennya di Barcelona 1998-2000. Baru setelah itu, Koeman menjadi manajer atau pelatih kepala di Vitesse, Ajax, Benfica, Valencia, AZ Alkmaard, Feyenoord, Southampton -di sini ia merekrut Virgil van Dick dari Celtic-, Everton, dan kini tim Belanda sejak 2018.
Baca Juga
Sebagai pemain, Ronald Koeman membawa Barcelona menjuarai La Liga empat kali dan Liga Champions yang dulu masih bernama European Cup sekali pada 1992. Di tim nasional, bersama Frank Rijkaard, Marco van Basten, Ruud Gullit, dan kawan-kawan, ia memenangi Piala Eropa 1988.
Latar belakang tersebut membuat Koeman diprediksi bakal menerapkan taktik Total Football jika dipercaya menangani Barcelona. Taktik yang sama pernah dipakai para pedahulunya seperti Johan Cruyff dan Rijkard sewaktu melatih Barca.