Barcelona
Berdasarkan Deloitte Football Money League 2020, FC Barcelona menjadi klub dengan pendapatan tertinggi pada 2019 dan menggeser Real Madrid yang pada tahun sebelumnya menempati posisi puncak itu.
Blaugrana membukukan pendapatan sebesar 840,8 juta euro atau setara Rp13,2 triliun (dengan kurs 31 Desember 2019 yakni Rp15,667.93 per euro). Realisasi pendapatan itu bertumbuh sekitar 22 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) atau ketika Barcelona menduduki peringkat kedua dalam daftar 20 klub berpenghasilan tinggi dalam Deloitte Football Money League 2019.
Pada 2019, porsi pendapatan Barcelona dominan bersumber dari bidang komersial dengan kontribusi hingga 46 persen atau senilai 383,5 juta euro atau mencapai Rp6 triliun. Pendapatan komersial itu bertumbuh sekitar 19 persen (yoy).
Kenaikan itu dinilai bersumber dari peningkatan pemasaran dan lisensti produk, merchandise serta promosi. Deloitte melaporkan bahwa klub berencana memacu sumber pendapatan itu lagi pad tahun ini.
Kontributor lain bagi pendapatan klub asal Catalunya ini adalah hak siaran dengan capaian 298,1 juta euro atau sekitar Rp4,67 triliun. Hak siar ini berkontribusi sekitar 34% bagi pendapatan Barcelona.
Deloitte menilai Barcelona diuntungkan dari kesepakatan tentang siaran yang baru ditetapkan UEFA pada pada 2018/19. Selain itu, keuntungan Barcelona bersumber dari keberhasilannya melaju ke semifinal Liga Champions pada tahun lalu.
Pos pendapatan lain Barcelona bersumber dari penjualan tiket pertandingan. Pada 2019, realisasinya mencapai Rp2,5 triliun.
Penyebaran pandemi virus corona yang masif di kawasan Eropa telah menyebabkan aktivitas masyarakat terhambat bahkan dibatasi. Karantina ketat atau lockdown diberlakukan dengan tegas di sejumlah negara termasuk, Spanyol.
Seluruh aktivitas dan kompetisi olahraga ditangguhkan, termasuk La Liga Spanyol. Dengan begitu, Barcelona tak bisa mendapatkan pemasukan rutin dari penjualan tiket pertandingan, hak siar, penjualan merchandise serta tur stadion.
Di tengah situasi itu, Lionel Messi pun mengonfirmasikan bahwa skuat tim utama Barcelona memutuskan untuk menerima pemotongan gaji sebesar 70 persen.
Dalam pernyataan resmi melalui akun Instagram-nya pada Senin sore di Spanyol, kapten Barcelona ini mengatakan bahwa ia dan pemain Barcelona tidak saja siap dipotong gaji, tetapi juga akan mengurangi beban klub agar karyawan lainnya menerima gaji 100 persen.
“Banyak yang telah berkabar tentang tim utama Barcelona terkait gaji para pemain selama masa sulit ini. Pertama-tama, kami ingin mengklarifikasi bahwa kami selalu berniat untuk mengurangi gaji yang kami terima, karena kami sepenuhnya memahami bahwa ini adalah situasi yang luar biasa dan kami selalu menjadi yang pertama membantu klub saat diperlukan," tulis Messi yang dikutip Forbes pada Senin (30/3/2020).
"Sering kali kita bahkan melakukannya atas inisiatif kita sendiri, di waktu kita menganggapnya perlu atau penting.“
Dalam pernyataannya, Messi juga meluruskan kabar yang menyebutkan bahwa penggawa Barcelona menolak untuk menerima pemotongan gaji sampai 70 persen. Mereka dikabarkan hanya mau menerima pemotongan gaji sampai 30 persen.
"Kami juga heran bahwa ada orang-orang yang mencoba menambah tekanan untuk melakukan sesuatu yang memang akan kami lakukan. Bahkan, bila kesepakatan (pemotongan gaji) ditunda selama beberapa hari, itu karena kami sedang mencari formula untuk membantu klub dan juga para pekerjanya di masa-masa sulit ini.“
“Kami ingin mengonfirmasi bahwa dalam keadaan darurat ini, upah kami dipotong 70 persen. Selain itu, kami juga akan membuat kontribusi lainnya agar karyawan Barcelona bisa menerima 100 persen upah mereka sampai situasi ini berakhir,” demikian isi dari pernyataan pemain-pemain Barcelona.