Bisnis.com, JAKARTA - Rencana Barcelona untuk melakukan pemotongan gaji terhadap seluruh pemain dan tenaga profesionalnya menghadapi sandungan. Tak seluruh pemain Barcelona sepakat dengan kebijakan yang akan dikeluarkan Presiden Josep Maria Bartomeu tersebut.
Media Spanyol Sport menyatakan bahwa setidaknya ada tiga suara yang bergema dari ruang ganti Barcelona soal pemotongan gaji tersebut. Suara pertama adalah suara yang total menolak kebijakan tersebut.
Meski tak memperinci siapa saja yang menentang kebijakan tersebut, Sport menuliskan bahwa mereka tak bisa memahami kebijakan tersebut. Pasalnya, menurut mereka selama ini Barcelona tak memiliki manajemen finansial yang baik.
Misalnya soal pembelian sejumlah pemain yang dinilai gagal bersinar. Hal itu membuat mereka akhirnya mempertanyakan kenapa manajemen menekan mereka di saat krisis seperti ini. Mereka mendesak diberlakukannya manajemen finansial yang baik.
Kubu kedua adalah mereka yang menerima kebijakan tersebut. Pemain dalam kubu ini, menurut laporan yang sama, telah meminta pengacara mereka untuk mempelajari proposal kebijakan yang diajukan Barcelona. Meskipun demikian, secara umum mereka tak menolak jika Barcelona memotong gajinya sementara waktu.
Terakhir, kubu yang meminta Barcelona menunggu Asosiasi Pesepakbola di Liga Spanyol (AFE) memberikan pendapatnya. AFE kabarnya telah bekerja bersama otoritas Liga Spanyol (La Liga) untuk membicarakan masalah ini.
Baca Juga
Menurut laporan itu AFE dan LaLiga telah menyepakati sejumlah opsi. Salah satu opsinya adalah setiap klub diperbolehkan memotong gaji para pemain sebesar 10 persen jika Liga Spanyol tak juga bergulir hingga 30 Juni. Potongan sebesar 10 persen itu nantinya harus ditanggung oleh LaLiga.
Kesepakatan lainnya adalah AFE menjamin semua pemain akan mau bermain setiap dua hingga tiga hari sekali jika Liga Spanyol kembali bergulir. Namun, menurut Sport, setiap pemain divisi satu dan dua Liga Spanyol akan mendapatkan tambahan gaji sebesar 15 hingga 20 persen.
Barcelona sendiri sebelumnya dikabarkan akan meminta para pemainnya menurunkan gaji sebesar 70 persen selama Liga Spanyol dibekukan karena masa darurat virus corona. Pemotongan tersebut diberlakukan untuk semua pihak, tak terkecuali para petinggi klub.