Bisnis.com, JAKARTA – Steven Gerrard mengatakan jika Liverpool menjuarai Liga Primer Inggris musim ini, itu akan membantunya mengatasi rasa sakit kehilangan gelar yang telah di depan mata pada musim 2013 - 2014 ketika sang kapten tersebut selip saat jumpa Chelsea hingga akhirnya Manchester City jadi kampiun.
Pada 5,5 tahun lalu, mengejar gelar liga pertama mereka sejak 1990, Liverpool justru kalah 0 - 2 di kandang dari Chelsea di pertandingan pekan ke-36 dengan ketika itu Gerrard, kapten klub, terpeleset di lini tengah sehingga striker Chelsea Demba Ba menguasai bola dan mencetak gol pembuka.
Hasil itu membuka peluang City dan hasil imbang di kandang Crystal Palace dalam pertandingan berikutnya membuat Liverpool melorot ke urutan kedua, melepas peluang meraih gelar dan finis sebagai runner-up dengan 2 poin di belakang City.
"Saya memikirkannya [kesalahannya] hampir setiap hari," kata Gerrard pada podcast Greatest Game mantan rekan setim Jamie Carragher. "Tim Liverpool yang memenangi liga [musim ini] akan membantu menenangkan perasaan saya.”
"Ketika saya menganalisanya dengan benar, saya jelas mengerti hasil itu bukan hanya ditentukan saat pertandingan tersebut. Namun, itu bagian dari diri saya, jadi saya berpikir demikian [melakukan kesalahan]. Orang-orang mengatakan ... 'itu lebih dari 38 pertandingan.' Tetapi saya masih tahu di balik apa yang Anda katakan kepada saya bahwa dampak kejadian saat itu begitu besar.”
"Jadi, ketika Liverpool memenangi Liga Champions Eropa musim lalu dan saya duduk-duduk, melihat para penggemar, saya berpikir mereka semua bahagia lagi dan itu membuat saya merasa lebih baik lagi ... Liga Champions tahun lalu adalah momen pemulihan bagi saya [dari rasa bersalah]. "
Gerrard, yang sekarang menjadi pelatih Rangers, klub liga utama Skotlandia, sedang berusaha mematahkan monopoli saingan berat Celtic pada gelar liga dan timnya berada dalam jarak yang sangat dekat, membuntuti sang juara dengan dua poin dengan satu pertandingan tersisa.
Pria 39 tahun itu mengatakan akan mengakhiri kekuasaan Celtic selama 8 tahun dan itu akan menjadi prestasi yang setara dengan kemenangan comeback final Liga Champions Liverpool pada 2005 ketika mereka mengalahkan AC Milan di Istanbul, Turki.
Ketika itu Liverpool telah ketinggalan 0 - 3 hingga rehat, tetapi berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3 - 3 untuk memaksakan adu penalti dan akhirnya sukses menundukkan M\ilan lewat tos-tosan itu.