Bisnis.com, JAKARTA – Inter Milan dilaporkan tidak akan menaikkan tawaran mereka untuk mendapatkan penyerang Manchester United Romelu Lukaku, ungkap CEO Nerazurri Beppe Marotta pada Selasa (30/7/2019).
Klub Serie A Italia tersebut mengajukan penawaran mencapai 54 juta euro (sekitar Rp937 miliar) untuk penyerang Timnas Belgia, tetapi United setidaknya ingin balik modal saat mengeluarkan 75 juta pound sterling (sekitar Rp1,28 triliun) pada Juli 2017 untuk Lukaku dari Everton.
Pelatih Inter Antonio Conte sangat menginginkan pemain berusia 26 tahun tersebut di skuatnya, menjadikannya target transfer utama ketika mengambil alih klub musim panas ini.
Namun, transfer ini terbukti sangat sulit untuk direalisasikan oleh Inter Milan. Marotta sendiri yakin bahwa tawaran yang dibuat klubnya kepada United adalah tawaran yang adil dan tidak merasa bahwa mereka perlu menaikkan tawaran lagi untuk mantan pemain Chelsea itu.
"Klub ini kuat, tetapi kita harus tetap dalam parameter tertentu, klub telah melakukan investasi besar dan kami yakin kami sudah berada pada tahap yang baik dalam prosesnya," ujar Marotta yang dilansir Metro pada Selasa. "Kami siap mengambil peluang, tetapi harga para pemain saat ini memang sangat tinggi."
"Kami membuat penawaran kuat, yang valid dan cocok dengan nilai transfer pemain tetapi kami tidak dapat mencapai sebuah kesepakatan. Kami akan terus memantau situasi dan apa pun bisa terjadi selama bursa transfer masih berlangsung."
Kemungkinan besar Lukaku akan bergabung ke Inter musim panas ini, sejauh ini belum ada klub lain yang menyatakan ketertarikan kepada mantan penyerang Everton tersebut.
Pelatih United Ole Gunnar Solskjaer sendiri tidak mengikutsertakan Lukaku di pertandingan-pertandingan pramusim.
Namun, Juventus kini muncul sebagai tujuan alternatif untuk pemain Belgia itu setelah memasuki persaingan untuk mengamankan jasanya.
Sejumlah laporan menunjukkan bahwa juara Serie A tersebut sedang mengupayakan kesepakatan untuk menukarkan penyerang Argentina Paulo Dybala dengan Lukaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
