Bisnis.com, Jakarta - Kompetisi liga kasta teratas Italia, Serie A musim 2018/2019 akhirnya berakhir pada Senin dini hari (27/5/5/2019) waktu Indonesia. Meski sang juara sudah diketahui pada pekan ke-33, ada beberapa kejutan yang terjadi di Serie-A musim 2018/2019.
Juventus yang menjadi kampiun Serie-A tentunya bukan sebuah kejutan karena Si Nyonya Tua sudah menjuarai liga kasta tertinggi Serie-A sejak musim 2011/2012. Namun, ada beberapa kejadian yang tidak pernah disangka-sangka bakal menghiasi cerita Seri-A sepanjang musim ini. Berikut kisahnya :
1. Atalanta Lolos ke Liga Champions
Tidak ada yang pernah menyangka posisi ke-3 musim ini bakal dimiliki oleh Atalanta Bergamasca Calcio (B.C.). Pasalnya, beberapa musim terakhir, langganan 3 besar Liga Italia diisi Juventus di posisi puncak, baru kemudian disusul AS Roma dan Napoli yang saling bergantian memperebutkan tempat ke-2. Otomatis, peringkat 4 hingga 6 akan diisi antara Inter Milan, AC Milan, maupun Lazio.
Namun edisi 2018/2019 berbeda. Musim ini bisa dibilang sebagai pencapaian terbaik Atalanta sejak 111 tahun berdiri. Pasalnya, skuad asuhan Gian Piero Gasperini berhasil duduk di peringkat ke-3 sekaligus pada musim depan bakal berlaga di Liga Champions edisi 2019/2020.
Kesebelasan yang berjuluk La Dea atau Sang Dewi ini mengunci posisinya sekaligus mengamankan slot terkahir untuk melenggang mulus ke Liga Champions setalah berhasil mengunci kemenangan 3-1 atas Sassuolo di kandang mereka sendiri, Stadio Atleti Azzurri d'Italia, Senin dini hari (27/5/20019) waktu Indonesia.
Baca Juga
Kemanangan ini sangat berarti karena Atalanta dan Inter yang berada di peringkat ke-4 memiliki poin yang sama. Kesebelasan yang berbasis di Bergamo, Lombardy, ini diuntungkan dengan unggul selisih gol yang dicetak dan kebobolan yang dialami.
Atalanta memang sudah pasti tidak akan terlalu diunggulkan dalam gelaran Liga Champions. Belum lagi, anak asuh Gasperini masuk di pot 4 yang berarti bakal bertemu dengan skuad yang punya level di atas mereka.
Namun pelatih yang tengah digosipkan dipantau Roma mengatakan pihaknya tidak mau gentar duluan. Dia yakin Atalanta mampu berbuat banyak di Liga Champions.
2. Quagliarella Jadi top Skor Kalahkan Ronaldo
Bila umumnya pesepakbola yang sudah menginjak usia kepala 3 mulai meredup, maka tesis tersebut terbantahkan untuk kasus Fabio Quagliarella.
Pria yang mengawali karir juniornya di Torino dan mulai mendapat sorotan saat berseragam Juventus itu tidak disangka-sangka justru menjadi top skor Serie A pada musim 2018/2019.
Quagliarella yang sudah berusia 36 tahun menjadi juru gedor paling produktif setelah berhasil menceploskan gol sebanyak 26 kali atau unggul 5 gol dari Cristiano Ronaldo yang hanya mampu mencetak 21 gol.
Fakta ini sekaligus menjadi suatu suguhan yang ironi, mengingat penyerang bernomor punggung 27 di Sampdoria itu sempat menjadi andalan Juventus di masa terpuruk setelah mentas dari Serie B, tetapi kemudian terbuang begitu saja karena persaingan lini depan Nyonya Tua yang sangat ketat.
3. Ronaldo yang Belum Mampu Puaskan Hasrat Tertinggi Si Nyonya Tua
Cristiano Ronaldo membuat keputusan yang tidak main-main saat memilih meninggalkan Real Madrid untuk memeras keringat bersama raksasa Italia Juventus.
Pasalnya, ia telah mendapatkan segalanya bersama Los Galacticos. Mulai dari gaji, popularitas, dan tentu saja capaian yang prestisius seperti berhasil mengoleksi 2 gelar La Liga dan 4 gelar Liga Champions.
Dengan sederet prestasi dan popularitas yang berhasil dikantongi Pemain berjuluk CR7 ini, nilai transfer 104 juta euro adalah harga yang wajar-wajar saja untuk ditebus Keluarga Agnelli. Apalagi, masyarakat Turin sudah 'ngebet' klub kebanggannya bisa memenangi liga paling bergensi di Benua Biru.
Namun apa mau dikata, kehadiran Ronaldo pada musim ini rupanya belum mampu memuaskan dahaga para Juventini. Pasalnya, aksi skuad asuhan Massimiliano Allegri terhenti di putaran 8 besar setelah kalah agregat 2-3 dari Ajax Amsterdam.
4. Kesetiaan De Rossi yang Tak Terbalas
Kabar mengejutkan Serie A lainnya pada musim ini turut datang dari Kota Roma. Bukan hanya karena AS Roma terlempar dari posisi 3 besar, namun hal paling memilukan bagi pecinta Liga Italia dan Romanisti adalah saat berakhirnya kebersamaan Daniele De Rossi dengan klub yang ia cintai.
Setelah setia menjalani karir sepanjang 17 musim, De Rossi harus menerima kenyataan pahit bahwa pada musim ini manajemen Roma enggan memperpanjang kontrak sang Il Capitano.
Terkait aksi manajemen yang seakan mendegradasi kesakralan 'kesetiaan' pemain asli ibu kota, De Rossi sempat melontarkan pernyataan bernada sindiran dalam konferensi pers tentang kepergiannya pada 14 Mei lalu.
"Jika saya jadi manajer, saya akan memperpanjang kontrak pemain seperti saya. Saya penting bagi mereka, namun keputusan memang harus diambil pihak klub," ungkap pemain yang akrab dengan nomor punggung 16 tersebut.
5. Zaniolo, Wonderkid Teranyar Italia
Kebijakan transfer AS Roma musim panas 2018/2019 yang saat itu dipimpin Monchi selaku Direktur Olahraga menuai kontroversi. Pasalnya, Radja Nainggolan yang menjadi pemain inti Serigala Ibu Kota dilego ke klub Rival Inter dengan mahar yang hanya senilai 24 juta euro ditambah 2 pemain.
Dua pemain tersebut adalah Davide Santon yang berposisi sebagai fullback dan gelandang muda Nicolò Zaniolo. Banyak awalnya menilai strategi transfer ini tidak bakal menghasilkan apa-apa. Namun prediksi ini dimentahkan setelah salah satu pemain dalam paket transfer tersebut, Zaniolo, sukses mencuri perhatian publik Italia.
Gelandang yang masih berusia 19 tahun itu berhasil tampil impresif dengan sukses mencetak 6 gol dan 2 assist dalam 36 kali laga yang dilakoni bersama Roma di segala kompetisi. Puncaknya di akhir musim, remaja berpostus 1,90 meter terpilih sebagai pemain muda terbaik Serie A musim 2018/2019.
Kabar tebaru, Zaniolo masuk dalam radar kesebelasan top Eropa seperti Juventus, Tottenham Hotspur, hingga Real Madrid yang siap meramaikan perburuan wonderkid milik Roma dan punggawa masa depan Timnas Italia tersebut.