Bisnis.com, JAKARTA – Steve Clarke dipercaya sebagai pelatih baru tim Skotlandia dengan kontrak berdurasi 3 tahun dengan tugas utama membawa wilayah Britania itu lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar.
Lelaki 55 tahun itu meninggalkan Kilmarnock, klub kompetisi teratas liga Skotlandia, untuk menggantikan Alex McLeish, yang dipecat setelah penampilan mengecewakan di awal kualifikasi Euro 2020 dengan kekalahan 0 - 3 dari tuan rumah Kazakhstan.
Clarke terpilih sebagai pelatih terbaik Skotlandia musim ini setelah mengantar Kilmarnock finis di posisi ketiga di Liga Primer Skotlandia dan itu prestasi terbaik klub tersebut sejak 1966.
“Menjadi pelatih kepala Skotlandia merupakan kehormatan dan saya akan melaksanakan tanggung jawab ini dengan kebanggaan dan komitmen,” demikian pernyataan Clarke di laman resmi Asosiasi Sepak Bola Skotlandia (SFA) pada Senin (20/5/2019) tengah malam WIB.
Dia mengaku yakin dengan para pemain Skotlandia yang memiliki bakat yang dapat mencapai kesuksesan di panggung internasional. “Saya berharap dapat bekerja dengan mereka dan membantu mereka untuk memenuhi ambisi itu."
Eks-pelatih West Bromwich Albion dan Reading itu sebelumnya pernah menjadi asisten bagi pelatih kepala Ruud Gullit di Newcastle United, Jose Mourinho di Chelsea, Gianfranco Zola di West Ham United, dan asisten Kenny Dalglish di Liverpool.
Clarke adalah eks-pemain belakang Timnas Skotlandia dengan enam caps yang dicatatkannya pada rentang waktu 1987 hingga 1994.
Di level klub, dia andalan Chelsea pada 1987 hingga 1998 dengan bermain dalam 330 npertandingan dan ikut mengontribusi tujuh gol. Sebelum ke klub London tersebut, dia bermain untuk klub Skotlandia St. Mirren pada 1982 - 1987, bermain dalam sedikitnya 200 pertandingan dengan juga mencetak tujuh gol.
McLeish membawa Skotlandia meraih lima kemenangan dan menelan tujuh kekalahan selama tugas manajerial keduanya yang mengamankan tim itu di playoff Euro 2020 setelah mereka memuncaki fase grup Nations League C sehingga promosi ke level B.
Skotlandia tengah berburu lolos ke putaran final sebuah turnamen besar setelah mendapatkannya 21 tahun lalu di Piala Dunia 1998 di Prancis. Sayangnya, di dua laga awal kualifikasi Euro 2020 kini mereka hanya menempati peringkat kelima klasemen sementara setelah melalui dua pertandingan.
