Bisnis.com, JAKARTA -- Liverpool berhasil membalikkan keadaan dari tertinggal 0-3 menjadi menang 4-3 dalam semifinal Liga Champion 2019. Dua pemain yang mencetak 4 gol The Reds sepanjang pertandingan itu adalah Georginio Wijnaldum dan Divock Origi. Siapa mereka?
Para Liverpudlian sempat harap-harap cemas setelah Mohamed Salah absen pada semifinal leg kedua Liga Champion tersebut. Sang pemain memang mengalami cedera ketika berhadapan dengan Newcastle United di Liga Inggris.
Bak sudah jatuh tertimpa tangga, Roberto Firmino salah satu pemain inti The Reds, juga ikut mengalami cedera hingga tidak bisa bertanding ketika berhadapan dengan Barcelona.
Nyatanya, tanpa dua pemain andalannya itu, The Reds mampu membungkam Blaugarna 0-4. Sosok yang menjadi penyelamat Liverpool adalah Wijnaldum dan Origi.
Wijnaldum, Petualangan Wonderkid asal Belanda di Tanah Inggris
Wijnaldum melakukan selebrasi setelah menceploskan bola ke gawang Barcelona pada leg kedua semifinal Liga Champion 2018-2019. / Reuters
Baca Juga
Bagi penggemar permainan Football Manager seri 2010, nama Wijnaldum sudah muncul sebagai salah satu wonderkid yang potensial untuk dibeli. Kala itu, Wijnaldum masih berumur 19 tahun dengan posisi sayap kanan sudah dihargai senilai US$3 juta dengan gaji US$4.000.
Di dunia nyata, Wijnaldum memulai kalir senior di Feyenoord dari periode 2007-2011 dengan jumlah penampilan 111 kali dan 23 gol. DIa juga lulusan dari akademi Feyenoord.
Setelah musim 2011, penampilan Wijnaldum menarik hati PSV Eindhoven. Di klub barunya itu, karir Wijnaldum makin moncer setelah tampil 109 kali dengan 40 gol dalam kurun waktu 2011-2015.
Salah satu gol Wijnaldum ke gawang Barcelona pada leg kedua semifinal Liga Champion 2018-2019. / Reuters
Menginjak umur 25 tahun, Wijnaldum merantau ke Inggris yakni, Newcastle United. Namun, dia hanya semusim di The Magpies tersebut.
Wijnaldum hanya mencatat 38 penampilan dengan 11 gol. Sang pemain meninggalkan Newcastle karena tim itu terdegradasi dari divisi kasta tertinggi Inggris.
Kenangan itu kembali mencuat ketika Liverpool berhadapan dengan Newcastle United tepat sebelum berhadapan dengan Barcelona.
Kembali ke periode 2016, keputusan pindah Wijnaldum ke Liverpool sempat membuat ngamuk pendukung Newcastle. Meskipun begitu, Wijnaldum tetap mengutarakan kalau Newcastle United memberikan kenangan indah kepadanya.
"Saya menikmati suasana klub, rekan satu tim, kota, dan warga sekitar," ujarnya seperti dikutip dari chroniclelive.co.uk.
Wijnaldum mengaku merasa bebas bermain dengan gayanya sendiri di Newcastle.
"Satu-satunya hal buruk di sana adalah Newcastle harus terdegradasi. Selain itu, saya sangat senang di sana, semua seperti keluarga," ujarnya.
Bersama Liverpool, Wijnaldum membawa The Reds tembus empat besar di Liga Inggris pada musim pertamanya. Dengan begitu, klub Merseyside itu berhak ikut kualifikasi Liga Champion.
Wijnaldum mencatat 42 penampilan dan 6 gol di semua turnamen Liverpool pada musim 2016.
Memasuki musim keduanya, Wijnaldum membawa Liverpool peringkat empat liga Inggris dan menjadi Runner up Liga Champion 2017-2018.
Gelandang asal Belanda itu bermain sebanyak 50 pertandingan dan 2 gol sepanjang musim itu.
Pada musim ketiganya ini, Wijnaldum membawa Liverpool ke peringkat dua Liga Inggris dan menuju Final Liga Champion.
Sepanjang musim berjalan ini, dia telah mencatatkan 45 penampilan dan 5 gol, termasuk gol ke gawang Barcelona di semifinal leg kedua dini hari tadi.
Dari sisi karir timnasnya, Wijnaldum sudah bersama dengan The Flying Dutchman sejak U-17 dengan 15 penampilan dan 4 gol. Ketika masuk U-19 dia mencatat 17 penampilan dengan 5 gol, U-21 24 penampilan dan 10 gol, serta timnas senior 54 penampilan dan 11 gol.
Divick Origi, Lanjut atau Pergi?
Dari pantauan pemandu bakal Football Manager pada 2015, Divock Origi adalah salah satu penyerang wonderkid yang potensial. Kala itu, dia berada diperingkat ke-12 dengan rating 82 mengalahkan Anthony Martial yang masih berkostum AS Monaco.
Pemain asal Belgia berumur 24 tahun itu memulai karir junior sepak bolanya di klub lokal divisi utama K.R.C Genk pada 2001-2010.
Hampi satu dekade di Genk, Origi memilih merantau ke Prancis pada umur 15 tahun. Klub yang dipilihnya adalah Lille. Pada periode itu, nama Lille memang tengah melesat setelah mampu menjadi juara Liga Prancis mengalahkan beberapa saingannya yakni, Marseille, Lyon, dan Paris Saint-Germain.
Dua tahun berada di level junior, Origi naik kasta ke Lille B pada 2012. Semusim di tim B, Origi mampu mencetak 2 gol dari 11 penampilannya.
Tak sampai satu musim di tim B, Origi langsung promosi ke tim senior Lille pada musim 2012-2013. Pada sisa musim itu, dia mendapatkan kesempatan bermain sebanyak 10 kali dan cetak 1 gol.
Origi sudah dilego ke Liverpool sejak 2014, tetapi Lille kembali meminjam penyerang muda itu pada musim 2014-2015.
Pada musim 2013 dan 2014 total penampilan Origi mencatat penampilan di Lille sebanyak 79 kali dan 15 gol.
Dari Prancis, Perantauan Origi berlanjut ke Inggris pada musim 2015-2016. Selama di The Reds dia mencatat 91 kali penampilan dan 24 gol.
Namun, Origi masih sebetas penyerang pengganti di Liverpool. Bahkan, pada musim 2017-2018 dia dipinjamkan ke Wolfsburg. Di sana, dia mencatatkan penampilan 34 kali dan 6 gol.
Pasalnya, lini depan Liverpool sudah diisi oleh pemain andalan seperti, Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane.
Pada akhir musim ini, Origi pun punya opsi untuk meninggalkan The Reds. Apalagi, persaingan lini depan Liverpool bisa makin panas dengan pulangnya Daniel Sturridge dari West Brom.
Lalu, peminat Origi pun cukup banyak dari Borussia Dortmund, Valencia, Wolves, sampai ada godaan dari Everton pada musim dingin kemarin.
Setelah menjadi pahlawan Liverpool di leg kedua semifinal Liga Champion lawan Barcelona, The Reds bisa tetap menggunakan jasa Origi dengan catatan ada kenaikan gaji dari kontrak lamanya saat ini.
Jika kesepakatan itu tidak menemui titik temu, sang pemain bisa saja mencari klub lain demi mendapatkan peluang bermain lebih besar.
Apakah Final Liga Champion tahun ini akan menjadi yang terakhir bagi Origi dengan seragam Liverpoolnya?