Performa
Asosiasi Olahraga Perguruan Tinggi Nasional Amerika Serikat (NCAA), dalam sebuah artikel berjudul "Nutrition for Soccer Student-Athlete", menyatakan banyak atlet sepak bola yang masih berada di bangku sekolah tidak tahu informasi mengenai nutrisi peningkat performa di lapangan.
Agar para pesepakbola usia sekolah bisa memenuhi kebutuhan gizinya, NCAA pun membuat 10 poin aturan sederhana tentang hal tersebut.
Pertama, batasi asupan makanan atau minuman berbahan lemak trans seperti kue-kue, biskuit, gorengan; gula; dan lemak jenuh misalnya jeroan, makanan laut.
Kedua, variasikan asupan gula dan sayur. Ketiga, perbanyak konsumsi protein tanpa lemak ("lean protein"). Kemudian, pilih asupan lemak sehat seperti minyak zaitun, ikan, alpukat, kacang-kacangan serta biji-bijian. Kelima, konsumsilah karbohidrat serealia ("whole-grain" carbohydrates) yang kaya serat dan nutrien untuk menambah energi.
Keenam, sarapanlah setiap hari dengan protein, karbohidrat dan cairan yang cukup. Ketujuh, makanlah sebelum berlatih. Kedelapan, cukupi cairan tubuh, perempuan butuh 2,7 liter cairan sehari dan laki-laki 3,7 liter. Kesembilan, pulihkan tubuh usai latihan dengan karbohidrat dan protein. Terakhir, tidurlah selama enam sampai delapan jam demi memastikan tenaga pulih seutuhnya.
"Menghasilkan seorang atlet sepak bola yang hebat dan bisa terus diandalkan sampai usia di atas 35 tahun memang tidak mudah dan itu dipengaruhi banyak faktor. Namun yakinlah, kalau asupan nutrisi sudah benar ditambah latihan yang teratur, saya yakin Cristian Gonzales-Cristian Gonzales baru bisa lahir di Tanah Air," ujar Emilia.