Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Kolombia memastikan hanya tiga pemain Chapecoense yang selamat dalam jatuhnya pesawat carteran LaMia Airlines milik Bolivia pada Selasa (29/11/2016) yang membawa para pemain klub Brasil tersebut yang semula akan menjalani leg pertama final Copa Sudamericana tunamen antarklub Amerika Selatan.
Ketiga pemain itu ialah Alan Luciano Ruschel, Marcos Danilo Padilha, dan Jacson Ragnar Follmann. Kecelakaan itu juga menewaskan 21 wartawan Brasil yang akan meliput pertandingan melawan Atletico Nacional de Medellin yang sedianya akan digelar di Stadion Anatasio Girardot di Kota Medellin.
Selain ketiga pemain tersebut, hanya dua penumpang lain bernama Rafael Correa Gobbato dan Ximena Suarez yang selamat. Tidak diperinci status atau hubungan keduanya dengan skuat klub Chapecoense yang mencarter pesawat naas itu.
Kelima penumpang selamat itu telah dibawa ke rumah sakit dekat lokasi kejadian untuk menerima perawatan, namun tidak disebutkan seberapa parah cedera yang mereka alami.
Laga final leg pertama melawan tuan rumah Atletico Nacional de Medellin itu semula dijadwalkan berlangsung pada Kamis pagi WIB (1/12/2016) di di Stadion Anatasio Girardot di Kota Medellin dan leg kedua sedianya berlangsung di Chapeco, Brasil, persis sepekan kemudian.
Pesawat tersebut membawa 72 penumpang dan sembila kru. Otoritas Kolombia menyebutkan 76 orang tews dalam tragedi besar dalam sejarah sepak bola dunia itu.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) Alejandro Dominguez dari Paraguay, yang juga berangkat ke Medellin dalam penerbangan terpisah dengan tujuan semula untuk menyaksikan pertandingan, berada di lokasi kecelakaan dan menyatakan apa pun aktivitas sepak bola di 10 negara anggotanya dihentikan sampai pemberitahuan lebih lanjut sebagai tanda berkabung.
Dengan tragedi ini, dipastikan final Copa Sudamericana batal karena para pemain Chapecoense praktis habis dan Nacional Medellin menjadi juara tanpa harus memeras keringat.
Chapecoense masuk final Copa Sudamericana menghadang klub Argentina San Lorenzo di semifinal dengan skor agregat 1-1 dan keunggulan melalui regulasi goal aways (mencetak lgol lebih banyak di kandang lawan).
Pada pertandingan leg pertama awal bulan ini Chapecoense imbang 1-1 di markas San Lorenzo, Stadion Pedro Bidegain di Buenos Aires, sedangkan dalam pertandingan leg kedua di kandang Chapecoense, Stadion Arena Conda di Santa Catarina, skor imbang tanpa gol.
Chapecoense klub yang relatif baru di Brasil, didirikan pada 1973, jauh lebih muda dibandingkan dengan klub-klub legendaris Brasil seperti Botafogo (didirikan pada 1895), Gremio (1903), Atletico Mineiro (1908), Corinthians (1910), Santos (1912), Palmeiras (1914), Cruzeiro (1921), ataupun Sao Paulo (1930).