Bisnis.com, JAKARTA - Belgia memecat Marc Robert Wilmots dari jabatan pelatih timnas negara tersebut menyusul kegagalan di pentas Piala Eropa (Euro) 2016 di Prancis yang berakhir pada awal bulan ini dengan Portugal tampil sebagai juara.
Pemecatan itu diumumkan Presiden Asosiasi Sepak Bola Belgia Francois De Keersmaecker dan pengambilan keputusan tersebut tidak terlepas dari kenyataan bahwa sebenarnya Belgia merupakan tim bertabur bintang yang dianggap tidak layak gagal.
“Ini akibat kegagalan di Euro. Kami memerlukan momentum baru,” demikian dikemukakan sang presiden tentang latar belakang keputusan pemecatan tersebut pada Jumat (15/7/2016) melalui konferensi pers.
Pencarian pelatih yang memiliki pengalaman internasional segera dilakukan dan diharapkan dapat diperoleh sebelum pertandingan persahabatan melawan Spanyol pada 1 September menjelang babak kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia.
De Keersmaecker menyampaikan terima kasih atas pencapaian yang dilakukan Wilmots, mantan gelandang serang Timnas Belgia, selama 4 tahun menukangi tim berjuluk Iblis Merah.
Di ajang Euro 2016, Belgia lolos ke babak 16 besar sebagai runner up Grup E di bawah Italia. Padahal di grup itu Belgia ditempatkan sebagai unggulan di atas Italia, namun nyatanya Belgia takluk 0-2 dari Italia di laga perdana.
Di fase knock out 16 besar, anak asuh Wilmots menghancurkan Hongaria dengan skor telak 4-0, padahal lawannya itu merupakan juara Grup F di atas Portugal yang kemudian menjadi juara. Langkah Belgia akhirnya terhenti di perempat final setelah kalah 1-3 dari Wales.
Di Pra-Piala Dunia 2018 zona Eropa, Belgia ditempatkan sebagai unggulan Grup H dan bergabung bersama Bosnia-Herzegovina, Yunani, Estonia, Siprus, dan Gibraltar. Dengan calon lawan sedemikian, siapa pun pelatihnya, Belgia berpeluang besar lolos ke putaran final Piala Dunia 2018.