Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSSI vs Menpora: Pemain ISL Jadi Tarkam Karena Faktor Ekonomi

Pemain Indonesia Super League dikabarkan mengikuti turnamen tingkat lokal atau yang biasa disebut tarkam, antar kampung
Ketua Umum PSSI La Nyala Matalitti/Antara-Akbar Nugroho Gumay
Ketua Umum PSSI La Nyala Matalitti/Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Pemain Indonesia Super League (ISL) dikabarkan mengikuti turnamen tingkat lokal atau yang biasa disebut tarkam (antar kampung).

Direktur Kompetisi PSSI Tommy Welly mengatakan bahwa pemain profesional tidak ada pilihan lain setelah tidak bergulirnya kompetisi tertinggi di negeri ini.

"Dari aspek pemain mereka tidak ada pilihan lain karena itu faktor ekonomi. Hal ini menjadi konsekuensi," katanya di Cikini, Jakarta, pada Sabtu (6/6/2015).

Tetapi dari sisi aspek kualitas atau peningkatan prestasi, mengikuti turnamen lokal sama sekali tidak ada pengaruhnya. Bahkan cenderung risiko kemungkinan cedera tinggi karena infrastruktur lapangan bisa saja jauh dari standar.

Bung Towel, sapaan Tommy menjelaskan seorang pemain dikatakan profesional jika dalam setahun minimal bermain sebanyak 40 kali. Oleh karena itu dalam kompetisi yang diikuti 18 tim ada home and away dalam jangka tertentu.

"Pemain profesional minimal 40 kali dalam setahun baru disebut profesional. Maka liga kompetisi profesional kita ISL isinya 18 supaya bisa main home and away 34," ujarnya.

Mengenai jumlah peserta kompetisi ini di dunia internasional sangat bervariasi. Di Spanyol, Italia, dan Inggris kompetisi domestiknya diikuti 20 tim. Tapi di Jerman hanya 18 tim, sementara di Argentina justru mencapai 30 tim, dan Uruguay hanya 16 tim.

Ada pula yang hanya 10 tim. Sebut saja dua negeri jiran kita yakni Singapura (S-League) dan Australia (A-League) yang hanya diikuti 10 tim. Sedangkan satu jiran kita lagi, Malaysia, hanya 12 tim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper