Bisnis.com, JAKARTA - Asian Football Confederation (AFC) masih dalam proses mengumpulkan informasi dari seluruh pihak yang terkait sehubungan dengan batalnya pertandingan babak 16 besar Piala AFC antara Persipura Jayapura dan Pahang FA Malaysia.
Sebagaimana tertera dalam website resmi otoritas tertinggi sepak bola di Asia itu, AFC tidak tergesa-gesa dalam menetapkan keputusan atas batalnya pertandingan yang semestinya sesuai dengan jadwal berlangsung pada Selasa (26/5/2015) mulai pk. 15:30 WIT atau 13:30 WIB di Stadion Mandala, Jayapura.
Pertandingan tersebut terpaksa dibatalkan karena klub Malaysia itu memilih untuk kembali pulang ke Kuala Lumpur, Malaysia, setelah sempat bermalam di Bandara Soekarno-Hatta Tangarang, Banten, akibat para pemain asing mereka tidak bisa masuk lantaran terkendala visa.
“Setelah investigasi menghasilkan kesimpulan, maka laporan akan disampaikan kepada Komite AFC untuk dikeluarkan keputusan final,” demikian pernyataan AFC.
Pihak Imigrasi menolak memberi izin masuk bagi para pemain milik Pahang FA karena mereka tidak menerima rekomendasi visa yang diperlukan untuk memberi izin masuk.
Belakangan diketahui bahwa keterlambatan pemberian rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menjadi pangkal persoalan sehingga visa tak bisa diproses. BOPI mengirim rekomendasi itu pada Sabtu (23/5/2015) pada saat kantor Imigrasi sudah libur.
Ketika tidak ada pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), pemberian rekomendasi itu tidak memerlukan proses panjang.
Namun, kekisruhan yang terjadi akibat pembekuan PSSI oleh Menpora membuat persoalan yang bersifat administratif ini tidak tertangani dengan baik.
Kejadian ini membuat Persipura Jayapura terancam didiskualifikasi dan menjadi sia-sialah perjuangan anak-anak berjuluk Mutiara Hitam lolos ke babak 16 besar Piala AFC dengan status juara grup.
