Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FIFA Monitor Perkembangan Masalah ISL 2015

Juru bicara FIFA menyatakan badan sepak bola dunia terus memonitor kasus ISL dan hanya akan mengakui PSSI sebagai organisasi penyelenggara cabang olah raga itu.
Markas FIFA di Zurich, Swiss/Reuters-Arnd Wiegmann
Markas FIFA di Zurich, Swiss/Reuters-Arnd Wiegmann

Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara FIFA menyatakan badan sepak bola dunia terus memonitor kasus Indonesia Super League (ISL) dan hanya akan mengakui PSSI sebagai organisasi penyelenggara cabang olah raga itu.

"Kami dapat memastikan bahwa sebuah surat dari Sekretaris Jendral FIFA Jerome Valcke telah dikirimkan pada 19 Februari 2015 kepada Persatuan Sepak Bola Indonesia menyusul penundaan awal musim Indonesia Super League," kata si juru bicara itu.

Dalam surat itu, PSSI diingatkan bahwa anggota Federation Internationalde de Football Associatuon (FIFA) harus mengelola urusannya sendiri secara independen dan tanpa pengaruh dari pihak ketiga sebagaimana diatur pasal 13 dan 17 Statuta FIFA.

Pasal 13 ayat 1 meminta anggota FIFA tetap independen, sedangkan pasal 17 ayat 4 menyatakan FIFA tidak akan mengakui badan yang tidak dipilih oleh asosiasi lokal.

ISL 2015 digulirkan mulai Sabtu ini (4/4/2015) di tengah rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BPOI) bahwa Arema Cronus dan Persebaya Surabaya tak memenuhi persuaratan untuk mengikuti kompetisi tersebut.

Meskipun demikian, PT Liga Indonesia (LI) serta manajemen Persebaya dan Arema memutuskan tetap terlibat dalam kompetisi ISL 2015.

“Liga tetap berjalan dengan seluruh persiapan yang telah dilakukan. Waktu tersisa adalah untuk melakukan finalisasi proses perizinan. Perlu digarisbawahi, bahwa kewenangan soal izin ini ada di kepolisian. Seluruh klub diminta tetap on dan bertanding sesuai jadwal yang telah dirilis,” kata Joko Driyono, CEO PT LI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper