Bisnis.com, JAKARTA - Perubahan nama Putra Samarinda (Pusam) menjadi Bali United Pusam menjadi perhatian semua penggila sepak bola di Indonesia.
Apalagi, klub yang berjuluk Pesut Mahakam ini akan pindah kandang ke Stadion Dipta, Gianyar Bali, setelah sebelumnya selalu indentik dengan Kota Samarinda, baik berhome base di Stadion Palaran maupun Stadion Segiri.
Hadirnya Bali United Pusam diyakini akan kembali menggairahkan sepak bola di Pulau Dewata. Bali akan kembali memiliki klub yang akan ikut kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia, ISL mulai musim depan.
Sebelumnya, Bali pernah punya wakil di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, seperti Perseden Denpasar, Persegi Gianyar, Gelora Dewata yang kini berubah nama dan pindah ke Sidoarjo menjadi Delta Raya (Deltras).
Namun, CEO PT LIGA Indonesia Joko Driyono mengungkapkan perubahan nama belum diajukan.
"Pada prinsipnya kami tidak ada masalah, sejauh diajukan oleh pemilik dan tidak ada duplikasi dengan nama klub lainnya," kata Joko Driyono.
Selain itu, sambungnya, terkait dengan stadion juga belum diajukan.
"Baru pemindahan home base (Bali). Stadion Dipta Gianyar, belum kita verifikasi. Kami merekomendasikan untuk register stadion cadangan (reserved), selama Dipta dalam renovasi/ pemasangan lampu,"jelas Joko.
Sementara itu Komisaris Utama, Bali United Pusam, Harbiansyah Hanafiah mengaku memang masih ada kekurangan di Stadion Dipta.
"Agar stadion tersebut bisa digunakan dan lolos verifikasi dari PSSI seperti harus adanya penerangan dalam lapangan. Akan tetapi, setelah dibicarakan Yabes Tanuri mampu mengatasi kendala tersebut hanya dalam lima pekan stadion kini sudah memiliki lampu," kata Harbiansyah. (Ligaindonesia)