Bisnis.com, JAKARTA - Pengadilan Jerman menghukum Uli Hoeness, presiden klub juara sepak bola Eropa Bayern Munchen, tiga tahun dan enam bulan penjara karena penggelapan pajak.
Ia mengaku menipu otoritas pajak Jerman jutaan euro. Mantan striker Jerman saat memenangi Piala Dunia itu menyimpan dananya dalam satu rekening rahasia di bank Swiss.
Pengacaranya telah menegaskan ia harus lolos dari hukuman karena dia menyerahkan diri. Tapi hakim mengatakan pengakuannya itu membuatnya dihukum lebih singkat dari tuntutan penuh.
Hoeness awalnya didakwa dengan menghindari pajak 3,5 juta euro (£2,9 juta , US$4,9 juta), tapi dia kemudian mengaku 15 juta euro sampai akhirnya pengadilan menetapkan dia berutang total 27,2 juta euro.
' Tidak berlaku '
Pada Kamis (13/3/2014) pengadilan di selatan kota Munchen menetapkan Hoeness bersalah dengan "tujuh tuduhan serius penggelapan pajak". "Pengungkapan secara jujur tidak valid dengan dokumen-dokumen yang dihadirkan," kata hakim.
Pengacara mengatakan akan mengajukan banding atas hukuman tersebut. Hoeness akan tetap bebas sampai putusan akhir diputuskan. Jaksa telah menuntut hukuman selama lima tahun dan enam bulan.
Penggemar Bayern Munich yang berkumpul di luar gedung pengadilan, memegang spanduk yang menyatakan dukungan terhadap bos sepak bola itu.
BBC dari Berlin melaporkan keputusan ini penting karena menunjukkan bahwa sikap terhadap penggelapan pajak telah berubah di Jerman sejak krisis keuangan.
Serangkaian orang-orang terkenal, mungkin, yang biasanya tidak terkait dengan kecurangan pada pajak, baru-baru ini terungkap memiliki rekening di bank rahasia.
Namun, Hoeness bisa menjadi yang pertama untuk pergi ke penjara. Legenda sepak bola, yang membantu Jerman memenangkan Piala Eropa 1972 dan Piala Dunia dua tahun kemudian, pada tahun lalu menyatakan bersih dari rekening di bank rahasia, mengajukan agar keinginannya melakukan pengembalian pajak diganti dengan amnesti sebagai imbalan untuk membayar pajak yang terutang.
Namun. jaksa mengatakan, ia melakukannya karena penyidik sudah mengejar kasusnya.
Awal pekan ini, ia mengatakan kepada pengadilan dia sangat menyesal atas "kesalahan" nya. "Saya akan melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk memastikan bahwa bab menyedihkan saya ini ditutup," katanya.
Kasus ini digambarkan sebagai salah satu yang paling spektakuler tahun ini oleh surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung. Meskipun skandal penggelapan pajak, Hoeness tetap menjadi tokoh yang sangat populer di klub yang dia ikut membantu membangun. Dia mengajukan pengunduran dirinya pada pertemuan tahunan tahun lalu, tetapi tidak didukung oleh pendukung dan dewan klub.