Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LIGA ITALIA: Kalah Bersaing di Eropa, Ini Saran Paolo Maldini

BISNIS.COM,MIAMI -- Liga Serie A Italia memerlukan perubahan dan investasi radikal jika klub-klub mereka ingin bersaing untuk merebut trofi Eropa. Tidak ada klub Italia yang berhasil menembus semifinal Liga Champions sejak Inter Milan memenangi gelar

BISNIS.COM,MIAMI -- Liga Serie A Italia memerlukan perubahan dan investasi radikal jika klub-klub mereka ingin bersaing untuk merebut trofi Eropa.

Tidak ada klub Italia yang berhasil menembus semifinal Liga Champions sejak Inter Milan memenangi gelar itu pada 2010, di mana pemuncak klasemen Liga Italia Juventus kalah agregat 0-4 dari Bayern Munich pada perempat final yang menyebabkan kekhawatiran.

"Ini lah saatnya bagi liga untuk mencari alasan-alasannya. Untuk bersaing dengan tim-tim hebat di Eropa, Anda harus mnginvestasikan uang. Tidak ada jalan lain untuk mencapai level itu," ujar Paolo Maldini, mantan Kapten AC Milan.

Maldini yang memperkuat timnas Italia sebanyak 126 kali dan memegang rekor penampilan terbanyak di Milan menjelaskan laga Juventus melawan Bayern bukti klub Italia kalah bersaing di kancah Eropa.

Menurutnya, Juventus adalah tim hebat, khususnya di Italia, tetapi ketika bersaing dengan tim seperti Bayern dapat diihat bedanya. "Mereka memerlukan setidaknya dua atau tiga lagi pemain hebat."

Maldini memenangi Piala Eropa/Liga Champions sebanyak lima kali sepanjang 25 tahun kariernya dengan Milan.

Dia pun bernostalgia saat klub Italia berjaya di era 1990-an. Italia memiliki tujuh tim hebat, yakni  Milan, Inter, Juventus, Parma, Lazio, Roma, dan Fiorentina.

"Jika Anda melihat pemain-pemainnya, mereka merupakan pemain-pemain hebat. Namun, terdapat sejumlah investasi gila dan beberapa tim menjadi bangkrut, seperti Parma dan Lazio," tegasnya.

Menurutnya, keluarga Moratti dan Berlusconi yang meletakkan begitu banyak uang dan sanggup bertahan, meskipun itu begitu sulit.


"Saya bermain selama 25 tahun dan saya percaya saya memerlukan ruang untuk diri saya sendiri. Saya melakukan hal-hal yang berbeda, ini adalah bisnis yang berbeda dan menikmati hidup." (Antara/Reuters)(Foto:guardian.co.uk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper