Bisnis.com, JAKARTA - Super League edisi perdana setelah mengganti nama dari Liga 1 akan mulai bergulir pada awal Agustus.
Klub-klub peserta telah bersolek dengan mempersiapkan skuad terbaik, mendatangkan pelatih baru, atau memperpanjang kontrak bintang-bintangnya.
Selain urusan skuad dan pelatih, salah satu hal lain yang menarik dari kompetisi sepak bola di Indonesia adalah stadion-stadion yang menjadi markas mereka. Stadion-stadion itu tersebar dari Sumatera hingga Maluku, dan memiliki kapasitas dari yang mampu menampung 80 ribuan penonton sampai yang hanya mampu 8.000 penonton.
Publik penggemar sepak bola tanah air pasti berharap tim favoritnya akan tampil maksimal di kandang masing-masing. Selain itu, yang lebih penting lagi adalah menghadirkan tontonan pertandingan sepak bola yang menghibur dan mengembalikan fitrah sepak bola sebagai hiburan rakyat.
Inilah stadion-stadion yang akan menjadi markas tim-tim Super League musim 2025/2026:
1. Persija Jakarta – Jakarta International Stadium (Jakarta, ±82.000)
Baca Juga
Jakarta International Stadium (JIS) merupakan stadion megah yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dibuka pada 2022, JIS menjadi stadion terbesar di Indonesia dengan kapasitas sekira 82.000 penonton. Fasilitas canggih seperti atap buka-tutup dan rumput hybrid menjadikannya satu dari sedikit stadion kelas dunia di Asia Tenggara.
Stadion ini merupakan salah satu stadion yang dipakai untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-17 pada 2023. Pada musim 2024/2025, Persija sempat beberapa kali kesulitan menggunakan JIS akibat jadwal pertandingan Macan Kemayoran bentrok dengan kegiatan-kegiatan lain yang juga diselenggarakan di stadion ini. Namun sebelum liga musim 2025/2026 bergulir, Pemerintah Provinsi dan Gubernur Jakarta Pramono Anung telah menjamin akan memudahkan Persija bermarkas di JIS.
2. Persib Bandung – Stadion Gelora Bandung Lautan Api (Bandung, ±38.000)
Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) adalah salah satu ikon olahraga Kota Bandung yang diresmikan pada 2013. Dengan kapasitas sekitar 38.000 penonton, stadion milik Pemerintah Kota Bandung ini telah menjalani proses perjanjian kerja sama untuk dikelola Persib melalui PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) selama 30 tahun ke depan.
Tim Maung Bandung sempat berpindah-pindah markas akibat perbaikan dan izin keamanan. Bahkan saat mereka memenangi final leg kedua Liga 1 musim lalu, Persib meraihnya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Namun kini GBLA menjadi markas permanen Maung Bandung.
3. Persebaya Surabaya – Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya, ±46.800)
Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) adalah kandang kebanggaan Persebaya Surabaya yang terletak di kawasan Benowo, Surabaya Barat. Dibangun pada rentang 2008 hingga 2010, GBT memiliki kapasitas hampir 47.000 penonton dan menjadi salah satu stadion terbesar di Indonesia.
Stadion ini direnovasi besar-besaran menjelang Piala Dunia U-20 (yang batal digelar di Indonesia), termasuk perbaikan rumput, tribun, dan pencahayaan.
Meski Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan di Indonesia, stadion ini juga tetap dijadikan sebagai salah satu stadion untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17 pada 2023.
4. Arema FC – Stadion Kanjuruhan (Malang, ±21.600)
Stadion Kanjuruhan adalah markas Arema FC yang terletak di Kabupaten Malang. Tragedi kelam sempat terjadi di stadion ini pada Oktober 2022, namun setelah itu stadion ini direnovasi besar-besaran untuk mendukung sisi keselamatan dan kenyamanan para penonton.
Setelah proses renovasi dan audit keselamatan yang ketat, kapasitas stadion kini dikurangi menjadi sekira 21.600 tempat duduk dengan sistem semua menggunakan bangku dan penghilangan tribun berdiri. Meski kapasitas turun, kualitas dan keamanan meningkat drastis.
Arema FC pun kembali ke rumah lamanya dengan semangat baru untuk musim 2025/2026.
5. Bali United – Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar, Bali, ±18.000)
Stadion Kapten I Wayan Dipta adalah markas Bali United sejak klub ini berdiri pada 2015. Terletak di Gianyar, stadion ini memiliki kapasitas sekira 18.000 penonton dan sudah beberapa kali direnovasi untuk memenuhi standar AFC.
Bali United menjadikan stadion ini sebagai simbol keberhasilan klub profesional modern. Selain digunakan untuk Liga 1, stadion ini juga pernah menggelar pertandingan Piala AFC. Saat para semeton Dewata memenuhi Stadion I Wayan Dipta, maka suasana stadion menjadi sangat membara dan membakar semangat juang para Serdadu Tridatu.
6. Borneo FC Samarinda – Stadion Segiri (Samarinda, ±13.000)
Stadion Segiri adalah stadion bersejarah yang menjadi markas Borneo FC sejak klub ini berdiri. Terletak di pusat kota Samarinda, Kalimantan Timur, stadion ini berkapasitas sekira 13.000 penonton dan telah berdiri sejak 1972.
Meski kapasitasnya tergolong kecil, Segiri sangat terkenal karena kekuatan dukungan dari Pusamania, suporter fanatik Borneo FC. Dengan Borneo FC menjadi satu-satunya wakil Pulau Kalimantan di Super League 2025/2026, maka magis seluruh Kalimantan akan tersedot ke stadion lawas ini saat Pesut Etam memainkan laga-laga kandangnya.
7. Bhayangkara Presisi Indonesia FC – Stadion Sumpah Pemuda (Bandar Lampung, ±25.000)
Bhayangkara Presisi Indonesia yang berhasil promosi ke strata teratas sepak bola Indonesia pada musim lalu, memilih untuk hijrah ke Bandar Lampung. Sebagai kandangnya, The Guardians memilih Stadion Sumpah Pemuda berkapasitas sekira 25.000 penonton.
Kepindahan Bhayangkara ke Lampung merupakan bagian dari rebranding dan pendekatan klub ke wilayah yang belum memiliki tim sepak bola di strata elit. Dengan nama baru Bhayangkara Presisi Indonesia FC dan markas di Lampung, klub ini berharap membangun basis suporter baru serta menjadikan stadion ini sebagai rumah jangka panjang.
8. Dewa United FC – Banten International Stadium (Serang, ±30.000)
Sebagaimana Bhayangkara, Dewa United pun menjadi salah satu klub Super League yang memilih untuk berpindah markas pada musim 2025/2026. Setelah pada musim-musim sebelumnya mereka kerap berbagi kandang dengan Persita Tangerang di Indomilk Arena, kali ini Dewa memilih bergeser.
Dewa memilih untuk pindah ke Banten International Stadium (BIS). Stadion yang sempat terabaikan karena tidak ada tim penyewa itu, kini seolah memiliki darah baru dengan kehadiran Anak Dewa. Terlebih, Dewa mengakhiri musim 2024/2025 di posisi kedua dan telah menghadirkan banyak pemain papan atas untuk melengkapi skuadnya.
9. Madura United FC – Stadion Gelora Ratu Pamelingan (Pamekasan, ±13.500)
Stadion Gelora Ratu Pamelingan merupakan kandang Madura United yang berlokasi di Kabupaten Pamekasan. Dengan kapasitas sekitar 13.500 penonton, stadion ini menjadi pusat sepak bola di Pulau Madura sejak klub ini resmi berdiri pada 2016.
Sebelum digunakan oleh Madura United, stadion ini sempat menjadi markas Persepam Pamekasan. Sejak era Liga 1, Madura United memanfaatkannya sebagai kandang utama dengan dukungan luar biasa dari Laskar Sakera. Madura pernah pindah ke Stadion Gelora Bangkalan pada musim 2024/2025, namun kini mereka telah kembali ke markas sendiri.
10. Malut United FC – Stadion Gelora Kie Raha (Ternate, ±15.000)
Stadion Gelora Kie Raha terletak di Ternate dan menjadi markas utama Malut United FC yang promosi ke Liga 1 musim 2025/2026. Kapasitasnya sekira 15.000 penonton dan menjadi stadion kebanggaan masyarakat Maluku Utara.
Malut United pada musim pertamanya berlaga di kompetisi strata tertinggi Indonesia pernah menggunakan Stadion Madya, Jakarta, sebagai kandang. Kini Stadion Kie Raha yang juga pernah menjadi markas Persiter Ternate menjadi rumah Malut United.
Kehadiran Malut United di Super League menjadi momen bersejarah karena menghadirkan kembali wakil Indonesia Timur dari kepulauan ke kasta tertinggi. Meski stadion ini masih dalam tahap pembenahan fasilitas, semangat lokal dan antusiasme warga Ternate dan sekitarnya menjadi kekuatan tersendiri bagi klub ini.