Bisnis.com, JAKARTA - PSSI dijatuhi sanksi dari FIFA lantaran pelanggaran yang dilakukan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia mendapat kabar kurang baik jelang laga melawan Jepang dalam matchday kelima Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Kurang dari sepekan jelang laga tersebut, Timnas Indonesia dijatuhi sanksi dari federasi sepak bola dunia alias FIFA.
FIFA memberikan 3 sanksi yang berbeda atas pelanggaran yang dilakukan tim maupun oknum di Skuad Garuda.
Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga menuturkan bahwa pihaknya akan patuh terhadap apa yang diputuskan FIFA.
"Kita patuh saja ya terhadap denda yang diberikan oleh FIFA, apalagi memang kita perlu evaluasi dan perbaiki diri apa yang memang menjadi kesalahan-kesalahan seperti yang telat kick off dan sebagainya," kata Arya Sinulingga.
Baca Juga
Indonesia mendapat teguran karena telat menggelar pertandingan melawan Australia di Jakarta pada 10 September lalu.
Keterlambatan waktu kick-off juga terjadi pada laga melawan China. Walhasil Indonesia dijatuhi sanksi 10.000 Swiss Franc atau sekitar Rp179,3 juta.
Sementara itu Manajer Timnas Indonesia Sumardji dan asisten pelatih Kim Jong Jin juga disanksi lantaran protes berlebihan.
Sumardji dilarang mendampingi tim dalam 4 pertandingan dan denda 5.000 Swiss Franc atau sekitar Rp89,5 juta.
Kim, tak boleh mendampingi Shin Tae-yong untuk 4 pertandingan dan denda 5.000 Swiss Franc atau sekitar Rp89,5 juta.
Secara keseluruhan Indonesia harus menanggung denda sekitar Rp358 juta akibat 3 pelanggaran tersebut.
"Kalau ada ofisial kita seperti Pak Sumardji itu kita terima, karena memang kondisi pada saat itu Pak Sumardji kan berusaha untuk menjaga supaya jangan sampai pelatih yang terkena hukuman. Makanya kita terima hukuman dari FIFA ini," ujar Arya.
Ke depan, Arya menyebut PSSI akan berusaha semaksimal mungkin agar kesalahan serupa tak terjadi lagi.