Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga buka suara terkait Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan kepada karyawan PSSI.
Arya Sinulingga membenarkan bahwa PSSI telah melakukan PHK terhadap sejumlah karyawannya.
Karyawan PSSI yang terkena PHK itu adalah dari bidang media dan teknik yang sebanyak 43 orang.
Arya mengatakan, keputusan PHK itu harus dilakukan sebagai langkah transformasi di internal PSSI.
"Melakukan transformasi itu tidak bisa hanya di luar, mau tidak mau juga terhadap organisasinya PSSI. Kami sudah minta konsultan untuk ke depan PSSI itu harus bagaimana. Kemudian mereka memberi kriteria-kriteria. Karena kita mau melihat ke depan nih, 2045 gitu ya. Kesiapan organisasi kita bagaimana dan seterusnya," ucap Arya Sinulingga, Senin (2/9/2024).
Dari hasil konsultasi dengan konsultan, dibutuhkan perubahan di organisasi PSSI.
Baca Juga
Perubahan-perubahan ini dilakukan juga dengan memberi kriteria dari masing-masing bagian.
Berdasarkan data tersebut, PSSI melakukan langkah-langkah evaluasi yang berujung kepada keputusan PHK.
Lebih dari itu, Arya juga menyebut ada hal lain yang menjadi dasar bagi PSSI untuk memecat sejumlah karyawannya.
Dia mengatakan ada penggunaan materi gambar dan video milik PSSI yang disalahgunakan oleh oknum karyawan.
"Ada juga ya salah satunya karyawan kita yang dia melakukan penyalahgunaan, kan dia pegang dokumentasi digital kita. Dia malah membuat akun sendiri memanfaatkan aset digital PSSI, dimasukkan ke akun tersebut. Bahkan dilakukan penjualan juga terhadap akun-akun tersebut," kata Arya.
Arya mengatakan bahwa pelanggaran-pelanggaran tersebut sudah dilaporkan kepada pimpinan bagian yang bersangkutan.
Hanya saja, tidak ada tindakan yang diambil oleh sosok yang bertanggung jawab hingga akhirnya Exco PSSI turun tangan.
Pelanggaran lain yang dilakukan oknum karyawan adalah monetisasi video-video milik PSSI yang ditayangkan melalui YouTube.
Arya mengatakan bahwa penghasilan iklan YouTube alias adsense dari video-video PSSI dikirimkan ke rekening milik pribadi, bukan federasi.
Terakhir, meski diterpa masalah PHK, Arya menegaskan bahwa persiapan Timnas Indonesia untuk pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia di Jakarta tidak terganggu.
"Nah untuk persiapan kita melawan Australia, kita sih tidak akan terganggu ya. Mudah-mudahan tidak terganggu karena kita melakukan perubahan-perubahan dan bisa secara profesional," ucap dia.
"Jadi memang kalau PSSI mau berubah ya harus melakukan transformasi, terutama di tubuhnya sendiri," kata Arya.