Bisnis.com, JAKARTA - Megabintang Christiano Ronaldo baru-baru ini disebut akan dikenai sanksi oleh UEFA. Kapten Timnas Portugal tersebut dinilai melanggar aturan ambush marketing, jelang laga melawan Slovenia.
Mengutip dari Daily Mail, Ronaldo bisa dijatuhi sanksi karena mempromosikan perangkat Kesehatan berupa gelang.
Gelang tersebut dikeluarkan oleh perusahaan kebugaran bernama WHOOP, yang berfungsi mengecek detak jantung hingga kinerja atletik seseorang.
Dari media sosialnya, WHOOP terlihat merilis detak jantung Cristiano Ronaldo di momen penting seperti saat hendak mengeksekusi tendangan penalti.
Keputusan WHOOP mengunggah momen tersebut pun akhirnya menimbulkan komentar dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Ricardo Fort, seorang mantan kepala sponsor global di Visa dan Coca-Cola.
Menurutnya, postingan yang dibuat WHOOP masuk ke dalam kategori ambush marketing. Padahal, WHOOP sama sekali tidak membayar royalty apa pun kepada UEFA selaku penyelengga turnamen.
Baca Juga
Karena masalah ini, Ronaldo pun bisa dikenai sanksi dari UEFA.
“Grafik (detak jantung) telah beredar hari ini. Cristiano Ronaldo dan WHOOP telah melakukan ambush marketing di Euro 2024. Ini illegal, baik pemain maupun perushaan harus didenda,” kata Ricardo Fort di akun X-nya, dikutip Jumat (5/7).
Meskipun hingga saat ini EUFA dan Ronaldo belum memberikan keterangan resmi terkait ambush marketing WHOOP.
Namun menilik dari kasus yang pernah terjadi, Ronaldo bisa dikenai sanksi denda miliaran rupiah hingga penalti tak boleh mengikuti satu pertandingan.
Apabila hal tersebut terjadi, maka Ronaldo bisa absen dalam laga melawan Prancis di babak 8 besar pada Jumat (5/7) malam WIB.