Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut keberadaan teknologi Video Assistant Referee (VAR) akan membuat Liga 1 2023-2024 makin berkualitas.
Hal ini dikatakan Erick Thohir setelah PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) yang menjadi operator Liga 1 dan PSSI mengadakan uji coba penerapan VAR tahap ketiga di Lapangan JSI, Megamendung, Bogor, Sabtu (17/2).
Menurut Erick, VAR akan sangat membantu kinerja wasit dalam memimpin pertandingan sekaligus meningkatkan kualitas industri sepak bola Tanah Air.
“Bagi saya, dengan digunakannya VAR, kualitas liga akan semakin baik, dengan demikian akan semakin baik juga industri sepak bola kita," ucap Erick Thohir, Minggu (18/2/2024).
Selain itu, lanjut Erick, keberadaan VAR juga akan memacu semangat pemain kala bertanding di lapangan.
Sebab, para pemain akan yakin dengan keputusan wasit yang dibekali dengan teknologi canggih VAR.
Baca Juga
"Pemain akan semakin baik juga mainnya. Dia tahu semua terjaga dengan baik," tutur Erick.
Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha mengungkapkan VAR sudah dapat digunakan dalam babak championship series Liga 1 2023-2024.
Partai perebutan gelar juara antara tim peringkat 1-4 Liga 1 2023-2024 itu rencananya akan digelar pada 4-26 Mei mendatang.
Tisha menjelaskan saat ini penerapan VAR masih harus melalui beberapa tahap, salah satunya tahap persetujuan dan penilaian terakhir wasit dan asisten wasit VAR yang diberikan oleh FIFA.
"Untuk bertugas masih akan menunggu persetujuan dari FIFA sebagai penilaian terakhir untuk mereka (wasit) kemudian melakukan pertandingan uji coba. Rencananya, FIFA akan hadir di sini antara 1 hingga 8 Maret untuk melihat latihan terakhir kesiapan di batch 1 (wasit) ini," kata Ratu Tisha.
Pada tahap uji coba ketiga ini, 8 kamera dipasang di sejumlah titik lapangan dalam pertandingan klub Sekolah Sepak Bola (SSB) lokal.
Wasit dan asisten wasit juga melakukan simulasi operator tayang ulang yang digunakan sebagai pertimbangan dalam keputusan-keputusan penting.
Hal itu meliputi pengambilan keputusan gol sah atau tidak sah, pengecekan penalti atau tidak penalti, kemungkinan pelanggaran berpotensi kartu kuning atau kartu merah, dan kesalahan pengidentifikasian oleh wasit utama atau hakim garis.