Bisnis.com, JAKARTA - Ganda putri Indonesia Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum lolos ke babak perempat final Thailand Masters 2024.
Kepastian itu didapatkan setelah Jesita/Febi membukukan kemenangan atas pasangan Jerman Linda Efler/Isabel Lohau pada babak 16 besar melalui dua gim langsung, 23-21, 21-8, Kamis.
Jesita/Febi mengungkapkan bahwa mereka sempat mengalami kesulitan di awal pertandingan, mengingat pasangan peringkat 42 dunia itu masih meraba-raba pola permainan lawan.
“Tadi jalannya pertandingan di gim pertama kami mengalami kesusahan karena belum tahu bagaimana pola main lawan. Selain itu juga belum bisa mengatasi dan beradaptasi dengan angin yang berhembus di lapangan,” ungkap Febi, dikutip dari keterangan PP PBSI.
Setelah mengunci kemenangan di gim pertama yang berlangsung cukup alot, Jesita/Febi pun akhirnya mampu mengantisipasi serangan lawan di babak kedua, sehingga kembali menang dengan skor telak.
“Alhamdulillah di gim kedua kami bisa bermain lebih baik dan menang dengan skor lumayan jauh,” kata Febi.
Baca Juga
Dengan kemenangan ini, maka Jesita/Febi akan berjumpa dengan wakil tuan rumah Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard di perempat final Thailand Masters 2024 yang mengalahkan Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto pada babak 16 besar hari ini.
“Untuk besok seandainya ketemu Thailand, kami belum pernah bertemu sebelumnya. Kami harus main semaksimal mungkin saja. Kami juga harus lebih siap. Harus berani di lapangan. Kami akan mengatur strategi juga,” kata Febi.
“Untuk menghadapi pertandingan selanjutnya, kami harus berani capek saja. Siapa pun lawannya, kami harus bisa menampilkan permainan yang terbaik. Lawan pasangan senior, kami mau memberi yang terbaik dan tampil tanpa beban saja,” ujar Jesita menambahkan.
Sejauh ini, dari sembilan wakil, Indonesia telah meloloskan tiga di antaranya ke babak delapan besar turnamen BWF Super 300, Jumat (2/2).
Selain Jesita/Febi dan Ana/Tiwi, pasangan ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri maju ke babak ketiga tanpa bertanding karena Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol (Korea Selatan) memutuskan mundur karena cedera.
