Bisnis.com, JAKARTA - Timnas Brasil terancam sanksi pembekuan dari federasi sepak bola dunia (FIFA) lantaran adanya dugaan intervensi dari pemerintah terhadap sepak bola.
FIFA mengirim surat teguran kepada Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) setelah Ednaldo Rodrigues dicopot dari posisi Presiden CBF oleh pemerintah Brasil.
Dalam suratnya, FIFA mengatakan tak bisa menoleransi intervensi pemerintah dalam tata kelola sepak bola suatu negara.
FIFA juga mengultimatum CBF untuk menggelar pemilihan presiden dalam waktu dekat untuk menggantikan Ednaldo yang dicopot lewat keputusan Pengadilan Rio de Janeiro.
Pengadilan juga mendesak pemilihan presiden baru CBF harus digelar dalam 30 hari ke depan. Hal itu tak sejalan dengan Statuta FIFA yang mengatur bahwa pemilihan presiden harus melalui beberapa tahapan, termasuk membentuk Komite Pemilihan yang akan menyeleksi calon peserta.
"Asosiasi anggota FIFA harus mengelola urusan mereka secara independen dan tanpa pengaruh yang tidak semestinya dari pihak ketiga mana pun," bunyi surat FIFA kepada CBF, Selasa (26/12/2023).
Baca Juga
FIFA tak bisa mengakui Presiden Sementara CBF Jose Perdiz yang ditunjuk oleh pemerintah.
Pasalnya, pemilihan presiden harus digelar dalam kongres yang dihadiri oleh anggota federasi atau voters.
Jika CBF tak bisa memenuhi permintaan FIFA untuk menggelar pemilihan presiden baru, timnas Brasil terancam dicoret dari turnamen internasional.
Timnas Brasil junior, senior, putra maupun putri, bisa terimbas sanksi dan tak bisa bertanding di turnamen besutan FIFA.
Tim Samba sejatinya punya beberapa agenda penting sepanjang 2024. Misalnya Copa America yang berlangsung Juni-Juli tahun depan.
Selain itu, timnas Brasil juga tak bisa ikut serta dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang bakal berdampak dalam absennya juara dunia 5 kali itu di turnamen 4 tahunan tersebut.
"Jika CBF pada akhirnya dibekukan oleh badan FIFA, maka CBF akan kehilangan semua hak keanggotaannya dengan segera dan sampai skorsing tersebut dicabut oleh FIFA. Ini juga berarti bahwa CBF, tim perwakilan, dan klub tidak lagi memiliki hak untuk berpartisipasi dalam kompetisi atau kompetisi internasional apa pun saat dibekukan," bunyi lanjutan pernyataan FIFA.
Serupa Kasus Indonesia
Kasus yang menimpa CBF itu mengingatkan dengan situasi serupa yang terjadi di Indonesia pada 2015.
Kala itu Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membekukan PSSI lantaran adanya kepengurusan ganda di tubuh federasi.
Akibatnya, PSSI dibekukan FIFA selama 1 tahun dan timnas Indonesia tak bisa berlaga di kompetisi internasional.
Timnas Indonesia baru bisa bermain di kompetisi FIFA setelah sanksi pembekuan dicabut setelah kurang lebih 1 tahun.
Selain Indonesia dan Brasil, Peru dan India juga sempat mengalami intervensi serupa dari pemerintah meski FIFA akhirnya tak menjatuhkan sanksi.
