Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Xabi Alonso Bawa Bayer Leverkusen Cetak Rekor, Lagi-Lagi Ramalan Mourinho Tokcer!

Leverkusen pun menjadi tim Jerman pertama yang berhasil mendapatkan status tak terkalahkan berturut-turut sampai 25 kali.
Manajer Bayer Leverkusen, Xabi Alonso/Reuters
Manajer Bayer Leverkusen, Xabi Alonso/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kemampuan manajerial Xabi Alonso telah membawa Bayer 04 Leverkusen mencetak rekor belum pernah sekali pun kalah pada musim ini. Ramalan Jose Mourinho bahwa Alonso akan menjadi pelatih hebat pun kembali viral.

Setelah menang 4-0 terhadap VfL Bochum pada pertandingan Bundesliga Kamis (25/12/2023) dini hari tadi, Leverkusen mencatatkan rekor tak terkalahkan selama 25 pertandingan beruntun di berbagai kompetisi sejak berlangsungnya musim 2023/2024. 

Leverkusen pun menjadi tim Jerman pertama yang berhasil mendapatkan status tak terkalahkan berturut-turut sampai 25 kali, terdiri dari 22 kali menang dan 3 kali seri.

Pada kompetisi Bundesliga pekan ke-16, saat ini Leverkusen kokoh di puncak klasemen dengan catatan 13 kali kemenangan dan 3 kali seri. Leverkusen masih unggul tipis dari sang raksasa Liga Jerman, Bayern Munchen di peringkat ke-2.

Leverkusen juga belum terkalahkan pada kompetisi lain yang diikutinya. Pada DFB Pokal, Leverkusen masuk perempat final setelah mengalahkan SC Padeborn 07 dengan skor 3-0 pada Kamis (7/12/2023) lalu.

Sementara pada UEFA Europa League, Leverkusen sukses melenggang ke babak gugur sebagai juara Grup H, sekaligus satu-satunya tim berstatus juara grup yang mampu menyapu bersih 6 kemenangan fase grup.

Adapun, Xabi Alonso pertama kali ditunjuk menangani Leverkusen pada 5 Oktober 2022. Kala itu, Alonso menggantikan Gerardo Seoane yang dipecat karena membawa Leverkusen hampir terdegradasi. 

Xabi Alonso Bawa Bayer Leverkusen Cetak Rekor, Lagi-Lagi Ramalan Mourinho Tokcer!

Setelahnya, Alonso dianggap berhasil setelah membawa klub asal kawasan Nordrhein-Westfalen itu bertengger di posisi ke-6 pada Bundesliga musim 2022/2023 dan melaju ke femifinal UEFA Europa League, sehingga kontraknya sebagai pelatih diperpanjang hingga 2026.

Sejak mengasuh Leverkusen, salah satu pemain legendaris Timnas Spanyol peraih trofi Piala Dunia 2010 ini pun tercatat memiliki statistik mentereng. Tepatnya, dengan tingkat kemenangan 62,9% dari total 62 pertandingan, dengan hasil seri hanya 13 kali dan kalah 10 kali.

Capaian Xabi Alonso ini pun seakan membenarkan ramalan Jose Mourinho dalam sebuah wawancara daring 4 tahun lalu yang kini kembali viral. Sekadar info, Mourinho dianggap selalu punya ramalan jitu soal masa depan klub dan para pemain yang pernah diasuhnya. Mourinho sendiri sempat melatih Alonso ketika berseragam Real Madrid. 

Ketika ditanya siapa pemain yang akan moncer sebagai pelatih, Mourinho menyinggung nama Xabi Alonso yang dianggap memiliki posisi sentral dan pengetahuan lapangan yang tinggi selama menjadi pemain top. 

"Saya akan mengatakan, Xabi Alonso [salah satunya]. Ayahnya adalah seorang manajer, jadi dia tumbuh seperti saya. Dia dibesarkan dari Ayah yang punya pengalaman menjadi pemain dan pelatih," ujar Mourinho dalam sebuah wawancara dengan Top Eleven, platform gim manajer sepak bola di mana dirinya ditunjuk sebagai brand ambassador.

Pria yang memiliki julukan The Special One ini juga mencontohkan betapa bagusnya akumulasi pengalaman Xabi Alonso selama menjalani karier sebagai pemain inti Timnas Spanyol dan berlaga di beberapa klub papan atas liga-liga Eropa.

"Dia bermain di Spanyol, Inggris, dan Jerman. Dia dilatih [Pep] Guardiola di Bayern Munich, dengan saya dan [Carlo] Ancelotti di Real Madrid, dan merasakan dilatih [Rafael] Benitez di Liverpool. Jadi kalau menyatukan semua itu, saya pikir Xabi punya kondisi yang bisa membuatnya menjadi pelatih bagus," tambah Mourinho.

Sekadar informasi, Xabi Alonso memang terbukti punya prestasi mentereng selama menjadi pemain dari asuhan para pelatih tersebut, sebelum dirinya memutuskan gantung sepatu pada akhir musim 2017. 

Bersama Liverpool era Benitez, Alonso merupakan salah satu pemain inti era kejayaan The Reds dengan ganjaran trofi Liga Champion 2004/2005 dan FA Cup 2005/2006. 

Kemudian, pada Real Madrid asuhan Mourinho, Alonso meraih trofi Copa del Rey 2010/2011, La Liga musim 2011/2012, dan Supercopa Spanyol 2012. 

Adapun, selama Real Madrid diasuh Ancelotti, Alonso merasakan era La Decima lewat trofi Liga Champion 2013/2014, ditambah trofi Copa del Rey 2013/2014.

Terakhir, setelah bergabung dengan Bayern Munich pada Agustus 2014 di bawah kepemimpinan Pep Guardiola, Alonso merasakan tiga kali trofi Bundesliga era 2015-2017, satu kali piala DFB Pokal 2015/2016, serta satu kali piala DFL Supercup 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper