Bisnis.com, JAKARTA--Penggemar sepakbola Indonesia seharusnya bersyukur Indonesia tidak dikenakan hukuman terberat FIFA yaitu berupa pembekuan, tetapi hanya dikenakan hukuman administratif.
Pengamat sepakbola, Gita Suwondo menilai bahwa hukuman administratif yang diberikan FIFA ke Indonesia dinilai sebagai hukuman terbaik dan fair. Menurut Gita, hukuman administratif yang diberikan FIFA itu tetap bisa membuat Bali United dan PSM Makassar melakukan playoff di Liga Champions Asia 2023-2024.
“Timnas Indonesia masih dapat bermain di kancah internasional itulah yang paling utama,” tuturnya di Jakarta, Sabtu (8/4).
Selain itu, kata Gita, dampak hukuman administratif yang diberikan FIFA ke Indonesia sangat minor bagi pengembangan sepak bola di Tanah Air. Pasalnya, menurut Gita, lewat jabatan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN dan latar belakang beliau sebagai pengusaha, maka dana penggembangan sepak bola di Indonesia tak akan menjadi permasalahan yang berat baginya.
“Kepiawaian Erick Thohir untuk menggali berbagai sumber dana untuk penggembangan sepakbola nasional saat ini memang benar-benar diuji. Saat ini ketua PSSI harus bekerja lebih keras lagi untuk menggembangkan sepak bola Indonesia,” katanya.
Dia menilai kegagalan Piala Dunia U20 beberapa waktu lalu bukan kesalahan PSSI atau kesalahan Indonesia. Menurutnya, kegagalan Piala Dunia U20 disebabkan oleh faktor, bukan karena pemerintah Indonesia atau PSSI tidak bisa menerima Timnas Israel bertanding di Piala Dunia U20.
Baca Juga
“Jika pemerintah Indonesia dan PSSI yang menolak kehadiran Timnas Israel untuk bertanding di Piala Dunia U20, mungkin hukuman terberat bisa dijatuhkan ke Indonesia. Namun, sebagai induk sepak bola dunia FIFA tak masuk dalam ruang lingkup politik,” ujarnya.