Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Buka Peluang Indonesia Ikut Bidding Tuan Rumah Piala Dunia 2040

Menteri BUMN yang juga tokoh olahraga nasional Erick Thohir mengatakan kans Indonesia mengikuti bidding tuan rumah Piala Dunia cukup terbuka.
Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada Rabu (5/10/2022) di Qatar.
Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada Rabu (5/10/2022) di Qatar.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN yang juga tokoh olahraga nasional Erick Thohir mengatakan kans Indonesia mengikuti bidding tuan rumah Piala Dunia cukup terbuka.

Menurut Erick Thohir, apabila Indonesia ingin mengikuti bidding tuan rumah Piala Dunia maka segalanya harus segera dipersiapkan, terutama pembinaan timnas Indonesia.

Bicara soal sisi anggaran, pria yang juga merupakan Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) itu mengatakan tak perlu khawatir karena dana pasti tersedia.

Apalagi, Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat dunia pada 2045.

Setelah Piala Dunia 2022 di Qatar, Piala Dunia FIFA 2026 akan digelar di tiga negara yaitu Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat.

Sementara tuan rumah Piala Dunia 2030 baru akan diumumkan oleh FIFA pada 2024. Menurut Erick mungkin terlalu dini juga Indonesia ikut bidding menjadi tuan rumah gelaran tersebut.

"Kesiapan ada. Dana juga ada. Bukan pemborosan, tapi dana ada. Kemarin Pak Jokowi mengajukan Ibu Kota Negara (IKN) bidding tuan rumah Olimpiade 2036. Kita akan mempunyai ibu kota baru, fasilitas yang makin bagus," kata Erick Thohir dilansir dari Antara.

"Ekonomi kita masuk empat terbesar pada 2045. Jadi uangnya ada kok sebenarnya asal jangan dikorupsi. Jadi apabila 2040 Indonesia ikut bidding Piala Dunia bukan tidak mungkin," tutur Erick.

Erick menegaskan meski secara infrastruktur dan dana siap, tapi jika prestasi tim nasional masih jauh maka akan sangat sulit bagi Indonesia untuk maju dan memenangi bidding tuan rumah.

"Sekarang yang paling krusial adalah timnasnya. Kami juga tidak mau menjadi tuan rumah tapi kalah sampai 0-7 di pertandingan pertama," kata mantan Presiden Inter Milan itu.

Erick membahas capaian Jepang dan Korea Selatan sebagai dua tim Asia yang bisa menembus dominasi Eropa dan Amerika Selatan.

Jepang dan Korea Selatan pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002 dan saat ini mampu menembus babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Erick menilai hasil itu didapat karena pembinaan yang dilakukan secara kontinyu yang membutuhkan waktu 20-30 tahun.

Sementara itu di Indonesia, lanjut Erick, para pemain muda kurang diberi kesempatan berkompetisi di klub karena kalah saing dengan pemain naturalisasi.

"Jepang itu persiapan timnasnya 20-30 tahun. Artinya harus cari rekrut pemain terbaik lalu diberi kesempatan bermain di klub atau sekalian seperti di basket membuat timnas bermain di liga tetapi diisi pemain muda karena mereka harus diberi kompetisi," ucap mantan manajer tim basket Satria Muda itu.

"Dengan ratusan pemain sepak bola lalu bermain di kompetisi, berlatih setelah kompetisi, diberi kesempatan bermain di klub. Ini yang harus kita lakukan. Bagaimana kita mau punya timnas yang bagus, fasilitas lapangan latihan belum maksimal. Kompetisi untuk pemain muda tidak maksimal dan kebanyakan pemain naturalisasi," katanya.

Erick mengatakan dirinya bukan tidak suka dengan pemain naturalisasi. Akan tetapi, Menteri BUMN itu menilai hal tersebut perlu regulasi agar tak menghalangi perkembangan pemain muda Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper