Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku mendapatkan undangan secara khusus dari FIFA untuk menghadiri Piala Dunia 2022 di Qatar yang dimulai pada 20 November—18 Desember 2022.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi setelah menggelar pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, saat membahas transformasi sepak bola Indonesia, khususnya perihal investasi FIFA terkait dengan stadion di Indonesia.
"Untuk yang lain-lain investasi apa nanti secara detail, akan kita bicarakan lagi, mungkin di Qatar atau mungkin di Bali bulan depan. Atau di Qatar juga nanti saat Piala Dunia 2022 karena saya diundang secara khusus," ujar Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (18/10/2022).
Piala Dunia 2022 akan digelar di Qatar dengan 32 negara akan berpartisipasi dalam ajang yang digelar empat tahun sekali tersebut. Dari 32 negara tersebut dibentuk delapan grup yang berisi masing-masing empat negara.
Terdapat delapan stadion yang akan menjadi tempat berlangsungnya Piala Dunia 2022. Delapan venue tersebut adalah Stadion Al Bayt, Stadion Khalifa International, Stadion Al Thumama, Stadion Ahmad Bin Ali, Stadion Lusail, Stadion Ras Abu Aboud, Stadion Education City, dan Stadion Al Janoub.
Qatar merupakan negara Timur Tengah pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia. Laga pembuka pada ajang ini mempertemukan tim tuan rumah Qatar melawan Ekuador yang tergabung di Grup A.
Baca Juga
Duel akan berlangsung di Stadion Al Bayt (Al Khor) pada Minggu (20/11/2022) pukul 23.00 WIB.
Sementara itu, Jokowi juga memberikan komentar terkait tidak hadirnya perwakilan PSSI di Istana Merdeka pada hari ini, Selasa (18/10). Menurutnya, pertemuan tersebut murni merupakan urusan Pemerintah dengan FIFA.
"PSSI nanti urusannya FIFA. Tadi urusan FIFA dengan pemerintah," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku tidak membahas mengenai rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan. Dalam laporannya ke Presiden Jokowi, TGIPF merekomendasikan agar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan untuk mundur.
