Bisnis.com, SOLO - Pecinta sepak bola dibuat geram dengan adanya gas air mata yang masuk ke Stadion Kajuruhan.
Seperti diketahui, terjadi kerusuhan pada laga antara Arema FC dan Persebaya, pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam WIB. Ini menjadi kerusuhan terburuk dalam sejarah sepak bola Indonesia dan bahkan dunia.
Aremania tidak terima setelah timnya kalah 2-3 dari Persebaya untuk kali pertama dalam 23 tahun terakhir.
Akan tetapi, masyarakat justru gagal fokus pada kepulan gas air mata yang digunakan polisi untuk menghalau suporter melakukan aksi anarkis.
Jelas saja ini menjadi perhatian sebab FIFA sendiri sudah melarang penggunaan gas air mata untuk mengamankan masa.
Larangan FIFA soal penggunaan gas air mata itu tertuang pada Bab III tentang Stewards, pasal 19 soal Steward di pinggir lapangan.
"Dilarang membawa atau menggunakan senjata api atau gas pengendali massa," tulis regulasi FIFA
Akibat penggunaan gas air mata ini, penonton yang panik berdesakan keluar lapangan dan menyebabkan lemas hingga sesak nafas.
Baca Juga
Dilansir dari Medical News, inilah efek penggunaan gas air mata pada tubuh manusia dalam jangka panjang dan jangka pendek.
Efek gas air mata jangka pendek:
- Mata berair, memerah dan terbakar
- Penglihatan kabur
- Terbakar dan iritasi di mulut dan hidung
- Kesulitan menelan
- Mual dan muntah
- Kesulitan bernafas.
- Batuk
- Iritasi kulit dan ruam.
Efek jangka panjang gas air mata:
- Gagal napas
- Kebutaan
- Luka bakar kimia
- Cacat permanen
- Kematian