Bisnis.com, SOLO - Federasi Renang Internasional (FINA) mengunggah pengumuman mengenai atlet transgender di olahraga renang.
Dari hasil pemungutan suara, FINA memutuskan bahwa atlet transgender tak boleh ikut bertanding di kejuraan renang perempuan.
Namun FINA akan membuat gugus tugas untuk membuka kategori baru bagi para atlet transgender agar dapat berpartisipasi dalam sejumlah kompetisi.
Debat mengenai keberadaan transgender di olahraga renang berlangsung sengit, setelah perenang Lia Thomas menjadi atlet trangender pertama yang memenangkan kejuaraan NCAA dalam sejarah divisi 1.
Thomas memenangkan renang gaya bebas 500 meter kategori perempuan pada awal tahun ini.
Thomas mengutarakan keinginannya untuk bertanding mendapatkan tempat di Olimpiade. Namun aturan baru FINA telah menghalangi keinginannya itu.
Keputusan FINA itu dibuat dalam kongres luar biasa FINA setelah para anggota kongres mendengar sebuah laporan dari gugus tugas transgender untuk mengkompromikan sejumlah aspek berdasarkan medis, hukum dan tokoh olahraga.
Kebijakan baru FINA bagi para atlet yang ingin berlaga tingkat dunia menyatakan transgender dari laki-laki ke perempuan boleh ikut bertanding jika mereka bisa membuat FINA yakin kalau mereka belum mengalami puberitas laki-laki di luar Tanner Stage 2 atau sebelum usia 12 tahun.
Baca Juga
Kebijakan itu mendapat persetujuan 71 persen suara mayoritas dari 152 negara anggota.
"Kami melindungi hak-hak atlet kami, namun kami juga harus melindungi keadilan dalam bertanding di acara-acara kami, khususnya kompetisi-kompetisi FINA kategori perempuan," kata Presiden FINA Husain al-Musallam