Bisnis.com, JAKARTA - Proses takeover saham Chelsea memunculkan nama baru yakni miliuner Amerika Serikat, Ken Griffin.
Melansir dari Mirror, Ken Griffin terbang ke London pada pekan lalu untuk bertemu dengan Tom dan Laura Ricketts.
Kedua belah pihak bakal bekerja sama untuk mengambil alih saham Chelsea yang dilepas oleh taipan Rusia, Roman Abramovich, akiba agresi negaranya ke Ukraina.
Keluarga Ricketts merupakan salah satu keluarga terkaya di Amerika Serikat, ditambah dengan Ken Griffin, finansial Chelsea bakal disokong oleh sosok-sosok bonafide.
Berdasarkan data dari Forbes, Ken Griffin punya nilai kekayaan mencapai 27,5 miliar dolar AS (setara Rp395 triliun). Ken Griffin pun menjadi orang terkaya ke-53 di dunia versi Forbes.
Angka itu terbilang fantastis, mengingat jumlah kekayaan Roman Abramovich hanya mencapai sepertiganya.
Baca Juga
Abramovich ditaksir memiliki kekayaan senilai 8,3 miliar dolar AS (Rp119 triliun) dan menjadi orang terkaya ke-350 di dunia.
Kekayaan Ken Griffin didapatkan dari perusahaan finansial, Citadel, yang ia dirikan pada 1990.
Perusahaan yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat, ini memiliki aset senilai 30 miliar pound (Rp561 triliun) menurut laporan Forbes.
Meski demikian, keterlibatan Griffin dalam konsorsium Keluarga Ricketts yang mengincar saham Chelsea adalah atas nama pribadi, tak ada hubungannya dengan Citadel.
Kekayaan pebisnis bernama asli Kenneth Cordele Griffin itu meroket dalam satu tahun terakhir, dari 12 miliar pound (Rp224 triliun) menjadi 21 miliar pound (Rp393 triliun).
Griffin juga kerap mendanai partai politik di Amerika Serikat, ia salah satu pendukung Partai Republik.
Dia memiliki portofolio properti pribadi senilai 760 juta pound (Rp14 triliun), dua pesawat jet pribadi, dan koleksi senilai yang ditaksir senilai 611 juta pound (Rp11 triliun).
Selain Griffin, konsorsium Keluarga Ricketts juga didukung oleh pemilik tim NBA Cleveland Cavaliers, Dan Gilbert.