Bisnis.com, JAKARTA – Aturan gol tandang di kompetisi sepak bola antarklub Eropa akan dihapuskan mulai awal musim 2021–2022, demikian pengumuman Union of European Football Associations (UEFA).
Aturan yang digunakan sejak 1965 itu memutuskan pertandingan dua leg dengan memilih memenangkan tim yang paling banyak mencetak gol tandang jika skor agregat imbang setelah dilakukan perpanjangan waktu.
Jika dalam kondisi demikian ternyatan gol tandangnya pun sama, pemenang ditentukan melalui adu penalti.
"Tidak pantas lagi gol tandang dinilai lebih," kata Presiden UEFA Aleksander Ceferin sebagaimana dilansir BBC pada Jumat (25/6/2021) dini hari WIB.
Komite kompetisi klub UEFA membuat proposal penghapusan keuntungan gol tandang pada Mei 2021 dan sekarang disetujui oleh komite eksekutif badan tersebut.
Artinya, pertandingan di Liga Champions, Liga Europa, Liga Konferensi Eropa, dan Liga Champions Wanita tidak lagi menggunakan aturan tersebut.
Baca Juga
UEFA mengatakan sekarang ada kesenjangan yang lebih kecil antara jumlah kemenangan kandang dan tandang serta gol kandang dan tandang yang dicetak di kompetisi Eropa dibandingkan dengan ketika aturan itu diperkenalkan dan itu mengurangi keunggulan tuan rumah.
Hal itu disebabkan sejumlah faktor termasuk kualitas lapangan, peningkatan infrastruktur stadion, dan teknologi baru seperti asisten video wasit.
"Dampak dari aturan tersebut sekarang bertentangan dengan tujuan awalnya karena, pada kenyataannya, aturan itu sekarang menghalangi tim tuan rumah, terutama di leg pertama, untuk menyerang, karena mereka takut kebobolan gol yang akan memberi lawan mereka keuntungan penting," tambah Ceferin.
"Ada juga kritik atas ketidakadilan, terutama di perpanjangan waktu, yang mewajibkan tim tuan rumah mencetak dua gol ketika tim tamu telah mencetak gol. Adalah adil untuk mengatakan bahwa keuntungan tuan rumah sekarang tidak lagi sepenting dulu," kata pria berkebangsaan Slovenia itu.