Bisnis.com, JAKARTA - Pemain Manchester United Luke Shaw meminta semua pemain temasuk dirinya, untuk introspeksi setelah gagal merebut gelar juara Liga Europa usai ditekuk Tottenham Hotspur 0-1 di Stadion San Mames, Kamis (22/5/2025).
Gol tunggal Brennan Johnson pada menit ke-42 membuat MU harus gigit jari dan menerima kenyataan bahwa musim buruk mereka berakhir menyedihkan setelah tanpa trofi dan tanpa kompetisi Eropa musim depan, untuk kedua kali dalam 35 tahun.
"Untuk klub seperti Manchester United, ini sama sekali tidak cukup baik. Saya rasa kita semua harus mempertanyakan diri kita sendiri malam ini, apakah kita cukup bagus untuk berada di sini? Karena klub ini, musim ini, tidak dapat diterima," kata Shaw.
Shaw yang baru bermain 12 kali musim ini, tampil sebagai starter pada laga final. Ia bermain penuh, namun membuat sebuah kesalahan saat gagal menjaga Johnson yang akhirnya mencetak gol dari umpan silang Pape Matar Sarr.
Kesalahan itu tak bisa dibalas timnya dengan gol setelah pertahanan Spurs kokoh sepanjang laga di mana Guglielmo Vicario melakukan lima penyelamatan dan Micky van de Ven melakukan sapuan heroik dari sundulan Rasmus Hojlund.
Spurs mengakhiri puasa gelar selama 17 tahun, dan mendapatkan kembali trofi Liga Europa untuk ketiga kali setelah terakhir kali pada 1984.
Baca Juga
Meski mengakhiri musim yang buruk, Shaw merasa Ruben Amorim tetaplah pelatih yang tepat untuk The Reds Devils.
Sejak menggantikan Erik ten Haag pada November tahun lalu, pelatih asal Portugal itu telah melakoni 41 pertandingan, dengan 16 kemenangan, delapan seri, dan 17 kekalahan.
"Saya pikir ada banyak hal yang perlu diubah. Saya pikir itulah sebabnya Ruben 100 persen orang yang tepat," ucap Shaw, yang kini berusia 29 tahun.
"Karena dia tahu, dan dia dapat melihat hari demi hari di klub, tidak hanya di lapangan, tetapi di luar lapangan, di sekitar klub, standar, pola pikir. Saya pikir dia melihat segalanya, dan saya pikir dia tahu apa yang perlu dia ubah," tambah dia.