Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Final Piala Eropa 2020: Italia Ajukan Diri Jadi Pengganti Inggris

Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, menyatakan bahwa laga final Piala Eropa 2020 harus digelar di tempat yang benar-benar aman. Karena itu, dia menyatakan akan mencoba menghentikan laga final jika digelar di negara dengan tingkat infeksi Covid-19 yang tinggi.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Laga final Euro 2020 yang rencananya digelar di Stadion Wembley, London, Inggris dikabarkan terancam dipindah karena meningkatnya penyebaran kasus Covid-19. Italia mengajukan diri menjadi tuan rumah pengganti.

Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, menyatakan bahwa laga final Piala Eropa 2020 harus digelar di tempat yang benar-benar aman. Karena itu, dia menyatakan akan mencoba menghentikan laga final jika digelar di negara dengan tingkat infeksi Covid-19 yang tinggi.

"Ya, saya akan mencoba menghentikan final dilaksanakan di negara di mana tingkat infeksinya meningkat pesat," kata Draghi dalam konferensi pers di Berlin, Jerman.

Tingkat infeksi Covid-19 di Inggris dalam sepekan terakhir memang dikabarkan meningkat sangat tinggi. Hingga Senin kemarin, tercatat lebih dari 10 ribu orang dirawat.

Menurut laman Daily Mail, terjadi peningkatan infeksi sebesar 31,4 persen pekan kemarin dibandingkan pekan sebelumnya dengan tingkat kematian juga naik 12,1 persen.

Peningkatan kasus itu semakin membuat posisi Inggris sebagai tuan rumah final ajang itu terancam. Sebelumnya posisi Inggris disebut terancam karena Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) meminta pengecualian protokol kesehatan bagi sekitar 2500 tamu undangan VIP mereka.

UEFA meminta para tamu undangan VIP itu bisa menghadiri laga final Euro 2020 tanpa harus menjalani isolasi mandiri selama 10 hari. Mereka juga meminta para suporter tim yang nantinya akan bertanding diperlonggar persayaratannya dengan cukup hanya mengantongi hasil tes PCR negatif dan diperbolehkan menetap di Inggris kurang dari 24 jam.

Akan tetapi FIGC, PSSI-nya Italia, membantah bahwa mereka akan mencoba menawarkan diri menjadi tuan rumah laga final. Selain Italia, laga final juga disebut berpeluang digelar di Stadion Puskas Arena, Budapest, Hungaria, yang menjadi satu-satunya stadion yang diperbolehkan mengisi stadionnya dengan kapasitas penuh dan protokol kesehatan yang longgar.

"Tak benar dalam kondisi seperti ini untuk menyelenggarakan even seperti itu di Roma atau Budapest. Fakta bahwa 60 ribu suporter bisa menonton langsung pertandingan di Budapest dengan tanpa memakai masker menarik perhatian dan juga ketakutan," kata Presiden FIGC, Gabriele Gravina.

"Saya ingin menggarisbawahi rasa tanggung jawab yang ditunjukkan oleh negara kami terkait kesehatan suporter."

Stadion Wembley di London, Inggris, rencananya juga akan menggelar dua laga semifinal Euro 2020. Menurut laporan yang sama, Pemerintah Inggris awalnya membuka kemungkinan menerima syarat dari UEFA. Akan tetapi, dengan peningkatan kasus Covid-19 seperti ini bisa jadi mereka tak akan menerima syarat tersebut. Mereka akan mengumumkan masalah ini pada hari ini, Selasa 22 Juni 2021 waktu setempat.

Partai final Euro 2020 sendiri rencananya akan digelar pada 11 Juli 2021 waktu setempat. Timnas Inggris dan Timnas Italia masih sangat mungkin bermain di laga tersebut. Italia telah memastikan langkah ke babak 16 besar sementara Inggris akan menjalani laga penentuan pada Rabu dinihari nanti.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper