Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hingga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mematangkan sejumlah persiapan menjelang digelarnya dua agenda olahraga berskala internasional di Indonesia pada tahun ini.
The 2020 FIBA Asia Cup atau turnamen basket se-Asia akan digelar di Jakarta pada 16 - 28 Agustus 2021. Sementara itu, World Superbike akan dilaksanakan di Mandalika International Circuit di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada November mendatang.
Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa penyelenggaraan FIBA Asia Cup akan diikuti oleh negara di Asia - Pasifik. Pemerintah juga terus mempersiapkan tim nasional untuk berlaga di FIBA World Cup 2023.
“2023 kita sudah ditunjuk menjadi tuan rumah piala dunia basket atau FIBA World Cup. Dengan menjadi tuan rumah FIBA Asia Cup maka kesempatan kita untuk bisa lolos menjadi peserta FIBA World Cup peluangnya terbuka,” kata Menpora dalam konferensi pers melalui kanal Youtube Setpres, Rabu (2/6/2021).
Dia mengatakan bahwa FIBA World Cup hanya akan melibatkan tim 8 besar hasil turnamen FIBA Asia Cup tahun ini. Artinya, Timnas Indonesia paling tidak berada di posisi 8 agar bisa mengikuti kompetisi dunia itu.
Berkaca pada Asian Games pada 2018, Indonesia menduduki klasemen akhir di peringkat 8 besar. Situasi ini diyakini menjadi modal untuk Timnas Indonesia berlaga pada FIBA World Cup dua tahun ke depan.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa ajang World Superbike di Indonesia akan menjadi ajang pembuka sebelum MotoGP 2022.
WSB 2021, imbuhnya, akan diikuti oleh 24 atlet dunia. Pemerintah menerapkan protokol kesehatan ketat untuk para atlet dan official termasuk penonton di sirkuit tersebut.
“Para atlet diharapkan hadir lima hari sebelum latihan dengan status sudah divaksin oleh 6 vaksin yang sudah disetujui oleh WHO. Dan sebelum keberangkatan melakukan tes PCR setelah kedatangan dalam karantina akan terus secara rutin dilakukan testing bagi para atlet,” terang Sandi.
Pemerintah, lanjutnya, belum menentukan jumlah penonton yang dapat menyaksikan langsung lomba adu kecepatan itu dari kapasitas 20.000 orang. Penentuan tersebut akan ditetapkan menjelang pertandingan pada November mendatang.
Menurut Sandi, dua ajang internasional ini akan menjadi pembuktian penerapan protokol kesehatan di mata dunia.
“Kita harapkan kita bisa menggeliatkan kembali baik perekonomian maupun wisata dalam bingkai Covid-19.”