Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham Manchester United dan Juventus pada Selasa (20/4/2021) merosot setelah rencana Liga Super Eropa (European Super League/ESL) berada di ambang keruntuhan menyusul kecaman dan reaksi keras berbagai pemangkut kepentingan sepak bola Benua Biru termasuk fan.
Klub Liga Primer Inggris Manchester United dan juara Serie A Italia Juventus termasuk di antara 12 klub yang pada Minggu (18/4/2021) mengumumkan sebagai pendiri ESL yang rencananya digulirkan setiap pertengahan pekan mulai Agustus 2021.
Klub-klub lainnya adalah Inter Milan, AC Milan (Italia), Manchester City, Arsenal, Chelsea, Tottenham Hotspur, Liverpool (Inggris), Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid (Spanyol). Keenam klub Inggris akhirnya mundur dari rencana terlibat di ESL.
Di Wall Street, saham Manchester United turun 6,0 persen, mengembalikan sebagian besar kenaikan yang mencapai hampir 7 persen pada Senin (19/4/2021).
Sementara di Milan, harga saham Juventus turun 4,2 persen setelah menutup hari sebelumnya pada level tertinggi sejak September 2020.
Rencana 12 klub itu menggulirkan ESL justru menuai kemarahan dari berbagai pihak, termasuk penggemar, otoritas sepak bola, hingga kepala negara.
Nasib ESL kian terancam setelah seluruh enam klub Liga Primer Inggris mengumumkan pengunduran diri mereka dari kompetisi tandingan Liga Champions Eropa tersebut.
ESL kini hanya menyisakan tiga klub Italia dan tiga klub La Liga Spanyol dengan Presiden Real Madrid Florentino Perez sebagai bosnya.
Terlepas dari kekisruhan yang terjadi, bank investasi Amerika Serikat JP Morgan sebagai penyokong dana ESL mengumumkan bahwa tidak akan ada perubahan apa pun terkait rencananya memasok dana nuntuk mendukung ESL.