Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah klub papan atas di Eropa bergabung untuk menggulirkan liga eksklusif Liga Super Eropa (European Super League/ESL). Kabar terakhir, enam klub papan atas Inggris bergabung ke ESL.
Kelompok suprter keenam klub itu pun segera bersuara. Mereka sangat menentang ESL. Kelompok pendukung Liverpool Spirit of Shankly (SOS) mengatakan mereka "terkejut" dengan keputusan Fenway Sports Group, pemilik klub yang berbasis di AS, untuk bergabung ke ESL.
Dalam sebuah posting media sosial, SOS mengatakan: "FSG mengabaikan penggemar dalam mengejar uang tanpa henti dan rakus. Sepak bola milik kita, bukan milik mereka. Klub sepak bola kita adalah milik kita, bukan milik mereka."
Chelsea Supporters' Trust menyebut langkah itu "tidak dapat dimaafkan" dan mengatakan anggota mereka dan "pendukung sepak bola di seluruh dunia telah mengalami pengkhianatan terbaru".
Arsenal Supporters' Trust menyebut kesepakatan klub mereka untuk bergabung ke ESL sebagai "kematian Arsenal sebagai lembaga olahraga".
Klub Pendukung Resmi Manchester City FC mengatakan langkah itu menunjukkan "mereka yang terlibat sama sekali tidak memperhatikan tradisi permainan" dan mereka "bertekad melawan Liga Super yang diusulkan ini".
Baca Juga : Ini Respons UEFA Terhadap Liga Super Eropa |
---|
The Manchester United Supporters Trust sebelumnya mengatakan proposal itu "sama sekali tidak dapat diterima" dan ESL "bertentangan dengan segala sesuatu yang sepak bola".
Sementara itu, Tottenham Hotspur Supporters' Trust mengatakan ESL adalah "konsep yang didorong oleh keserakahan dan kepentingan pribadi dengan mengorbankan nilai-nilai intrinsik dari permainan yang sangat kita pegang".