Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akan menjadi tuan rumah kejuaraan bola basket FIBA Asia Cup 2021.
Kejuaraan yang akan digelar di Istora, Senayan, Jakarta, 17 - 29 Agustus itu menjadi ajang olahraga internasional pertama di Indonesia di masa pandemi.
Oleh karenanya, Menteri BUMN Erick Thohir menekankan selain kesuksesan penyelenggaraan kejuaraan, penerapan protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat.
Erick menyebutkan penerapan protokol kesehatan yang ketat selama kejuaraan berlangsung harus menjadi syarat utama yang dipenuhi panitia pelaksana.
Dengan begitu kesuksesan FIBA Asia Cup 2021 bisa memberikan dampak positif bagi segala sektor kehidupan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Erick Thohir saat menyambut peluncuran logo FIBA Asia Cup 2021 di Stadiun Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (13/4/2021).
Peluncuran logo FIBA Asia Cup 2021 dihadiri Sesmenpora Gatot Dewa Broto, Direktur Eksekutif FIBA Asia Hagop Khajirian, Ketua Panitia Pelaksana Jakarta FIBA Asia Cup 2021 Junas Miradiarsyah, dan Perwakilan PB Perbasi Francis Wanandi.
Hadir pula Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari dan Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha PPKGBK Mokhamad Rofik Anwar.
"Peluncuran logo FIBA Asia Cup 2021 yang menandakan bahwa tak lama lagi kita akan menjadi tuan rumah penyelenggaran ajang bola basket internasional merupakan berkah di bulan Ramadan bagi olahraga nasional. Setelah setahun lebih kita berjuang melawan pandemi, dan kini kita memasuki periode vaksinasi, maka peluncuran logo FIBA Asia Cup 2021 menjadi momentum bagi kita semua untuk bangkit," ujar Erick Thohir di Jakarta, Rabu (14/4/2021)
Erick menambahkan bahwa olahraga di era sekarang memiliki dimensi yang bisa mempengaruhi banyak sektor kehidupan.
Kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 Jakarta - Palembang yang memberikan trickle down effect positif bagi sendi kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan budaya di Indonesia harus menjadi inspirasi panitia pelaksana FIBA Asia Cup 2021.
"Pemerintah akan memberikan dukungan maksimal demi kesuksesan penyelenggaraan FIBA Asia Cup 2021. Saya yakin, sektor swasta juga akan aktif terlibat untuk berpartisipasi karena ini event olahraga internasional perdana di tengah pandemi. Kesuksesan akan berdampak positif, baik di bidang ekonomi, kesehatan, pariwisata, dan banyak hal," jelasnya.
Hal senada diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Menkes menyatakan akan memberikan dukungan agar FIBA Asia Cup 2021 berjalan lancar dan menerapkan standar protokol kesehatan yang ditetapkan.
"FIBA Asia Cup 2021 akan menjadi semacam test event bagi Indonesia, apakah kita mampu menjadi tuan ruah pelaksana ajang internasional. Meski FIBA sebagai pemegang hak kejuaraan ini memiliki aturan mengenai protokol kesehatan, Kemenkes juga siap memberikan dukungan melalui peraturan protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19," ujar Menkes.
FIBA Asia Cup 2021 diikuti 16 negara, termasuk Indonesia sebagai tuan rumah,
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan salah satu indikator agar Indonesia dinilai sudah lebih kondusif di masa pandemi adalah terselenggaranya event internasional.
"Oleh sebab itu, saya bersyukur FIBA Asia menetapkan Indonesia dan Jakarta menjadi tuan rumah FIBA Asia Cup 2021. Apalagi saya menilai logo event yang resmi diluncurkan hari ini, sarat dengan nilai-nilai budaya, karakteristik, dan benar-benar mencerminkan identitas Indonesia. Kepastian ini merupakan kabar bagus. Tak hanya bagi pecinta bola basket seperti saya, tapi juga komunitas olahraga, wisata, serta sektor-sektor yang berhubungan dengan ekonomi," lanjut Sandiaga Uno.
Ia menambahkan pentingnya penerapan protokol kesehatan.
"Sepanjang panitia pelaksana FIBA Asia Cup 2021 mampu mengelar event internasional dengan kepastian pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat terhadap peserta, panitia, dan juga pembatasan penonton, semua pihak bisa berkompromi di tengah pandemi dengan tetap sehat dan aman," ujarnya.