Bisnis.com, JAKARTA – Mesut Ozil akhirnya resmi meninggalkan klub Liga Primer Inggris Arsenal dan bergabung dengan Fenerbahce, kontestan Super Lig Turki.
Ozil telah terpinggirkan sejak Maret 2020 di bawah arahan pelatih Mikel Arteta. Bersama Unai Emery sebelumnya dia masih sempat diturunkan membela The Gunners, bahkan pelatih asal Spanyol itu mengatakan dia selalu “membantu” Ozil selama berada di Arsenal.
Berpindah ke Mikel Arteta, sebenarnya pada masa-masa awal kepemimpinannya di Stadion Emirates, dia masih sempat menurunkan Ozil, tetapi kemudian tanpa alasan yang jelas eks pemain Timnas Jerman berdarah Turki itu semakin diasingkan.
Mantan pelatih sementara Arsenal Freddie Ljungberg pernah menyatakan keheranannya mengapa Ozil dipinggirkan.
Informasi yang berkembang menyebutkan bahwa faktor di luar sepak bola merupakan salah satu alasan mengapa Ozil disingkirkan. Ozil, yang muslim taat, disebut membela etnis Uighur di Xinjiang yang dikabarkan berada dalam tekanan Pemerintah China.
Kepindahan Ozil, 32 tahun, ke Fenerbahce membawa konsekuensi pada besaran gaji Ozil, karena dia disebut-sebut menerima hanya separuh dari yang diterimanya di Arsenal.
Fenerbahce finis hanya di peringkat ketujuh klasemen Super Lig Turki musim lalu—dengan Istanbul Basaksehir menjadi juara—dan untuk musim ini menempati peringkat kedua di bawah Besiktas.
Ozil bermain untuk Timas Jerman dalam 92 pertandingan dengan mencetak 23 gol. Dia menjadi bagian penting ketika Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 di Brasil.
Dia berrada di Arsenal sejak 2013. Sebelumnya gelandang serang kelahiran Gelsenkirchen itu poernah berseragam Schalke 04, Werder Bremen, dan Real Madrid.