Bisnis.com, JAKARTA - Mantan bintang Barcelona dan Arsenal Giovanni van Bronckhorst mengundurkan diri sebagai pelatih Guangzhou R&F dengan alasan ingin kembali ke keluarganya.
Masa tugas mantan pemain nasional Belanda itu di China sempat terganggu oleh virus corona, karena Liga Super China (CSL) dimulai terlambat lima bulan.
"Ini tahun yang sangat sulit bagi saya, bagi semua orang," kata pelatih berusia 45 tahun itu kepada media China, setelah R&F mengkonfirmasi kepada AFP bahwa ia telah berhenti.
"Meskipun bekerja bersama klub ini, timnya, para pemain dan staf saya sangat baik, tidak bertemu keluarga saya bagi saya adalah satu-satunya (alasan) saya ingin kembali.
"Saya sangat gembira bahwa klub bekerja sangat baik dengan saya dalam kasus ini (menerima pengunduran dirinya) dan ini keputusan yang sulit karena saya mempunyai hubungan yang sangat baik dengan semua orang di sini dan sangat menikmati waktu saya bekerja dengan para pemain. Namun akhirnya, keluarga yang utama."
Van Bronckhorst yang pernah menjuarai Liga Champions 2006 sebagai pemain bersama Barcelona, membawa R&F ke urutan 11 dalam CSL yang terpukul oleh virus, ditunjuk sebagai bos pada Januari.
Baca Juga
Tim tersebut finis di posisi 12 pada tahun sebelumnya di bawah mantan pelatih dan pemain nasional Yugoslavia Dragan Stojkovic.
Pada Rabu mereka tersingkir pada perempat final Piala FA China melalui adu penalti.
Pada Juli, malam menjelang dimulainya musim CSL yang tertunda, Van Bronckhorst mengatakan kepada AFP bahwa sulit untuk berada jauh dari keluarganya karena pembatasan perjalanan terkait virus corona.
Namun, ia juga mengatakan bahwa ia lebih baik untuk pengalaman.
"Bagi saya saya belajar mengenai diri saya sendiri -- menjadi kuat secara mental karena jauh dari keluarga saya begitu lama," katanya.
"Saya pikir itu membuat saya menjadi pribadi yang lebih kuat."