Bisnis.com, JAKARTA – Petenis Polandia berusia 19 tahun, Iga Swiatek, yang berstatus bukan unggulan, tampil sebagai juara single putri Prancis Terbuka di Roland Garros, Paris, setelah mengalahkan unggulan keempat Sofia Kenin (AS) dua set langsung 6-4 6-1.
Swiatek menjadi petenis Polandia pertama yang berhasil tampil sebagai juara tenis Grand Slam sepanjang sejarah dan lebih hebat lagi, dia meraih gelar juara ini tanpa kehilangan satu set pun, termasuk dengan menaklukkan unggulan pertama Simona Halep (Rumania) di babak 16 besar dengan skor telak 6-1 6-2.
Dia menjadi pemenang termuda sejak Monica Seles mengangkat Piala Suzanne Lenglen pada 1992 atau 28 tahun silam. Lenglen adalah kegenda tenis putri Prancis yang meninggal dunia pada 1938 dalam usia 39 tahun.
Dalam pertandingan pada Sabtu (10/10/2020) malam WIB, Swiatek memimpin 3-0 dan kehilangan hanya 3 poin sebelum Kenin masuk ke dalam kendali permainannya. Dia mengantongi set pembuka melalui servis lawannya setelah pertukaran break lainnya.
Dalam pertandingan berdurasi 1 jam 24 menit itu, Kenin sempat menerima perawatan medis pada bagian paha kiri sebelum mengakhiri laga setelah gim ketiga set kedua.
Iga Swiatek yang merupakan petenis peringkat ke-54 dunia versi WTA (Women's Tennis Association) pun memenangkan sisa gim untuk merebut gelar turnamen puncak perdananya.
Baca Juga
Swiatek mengakhiri pertandingannya di Roland Garros dengan mencatatkan 25 winner dan hanya membuat 17 kesalahan sendiri, serta mengonversi enam kesempatan break point. demikian ditulis Antara mengutip Reuters.
Menurut laman resmi Roland Garros, Swiatek adalah wanita pertama sejak Justine Henin pada 2007 yang merebut gelar tanpa kehilangan satu set pun.
Dia menjadi petenis putri kedua yang tampil sebagai juara di Roland Garros dengan status bukan unggulan setelah Jelena Ostapenko meraihnya 3 tahun lalu dengan mengalahkan Simona Halep.
Seperti Ostapenko, ini juga merupakan gelar tur pertamanya dan petenis kelahiran Raszyn itu akan mengalami lonjakan peringkat dari saat ini di posisi ke-54 dunia ke peringkat 17 dunia ketika diumumkan pada awal pekan depan.
Selepas pertandingan, dia mengatakan: “Saya ingin berterima kasih kepada setiap orang yang membuat turnamen ini terwujud karena ini kali cukup sulit bagi federasi [tenis Prancis] untuk menggelar turnamen [pada masa pandemi Covid-19]."
"Saya senang kami bisa melakukan pekerjaan kami, menikmati serta menghibur orang-orang, jadi terima kasih banyak. Ini gila buat saya karena saya menonton setiap tahun bagaimana Rafa [Nadal] mengangkat trofi, jadi gila saya mencapainya di tempat yang sama. Terima kasih kepada semua penggemar dan orang-orang yang menonton di Polandia. Saya tahu ini akan jadi cukup gila di sana,” paparnya.