Bisnis.com, JAKARTA – Watford memecat pelatih kepala Nigel Pearson pada Minggu (19/7/2020) malam WIB dengan Liga Primer Inggris masih tersisa dua matchday dan harapan untuk tidak terdegradasi ke Championship masih terbuka.
Watford menempati peringkat ke-17 atau setrip terbawah zona aman di klasemen sementara Liga Primer Inggris dengan koleksi nilai 34.
Harapan untuk bertahan di Liga Primer atau terhindar dari degradasi membesar setelah peringkat 19 Bournemouth menelan kekalahan dari Southampton pada pertandingan Minggu malam ini.
Watford masih menyisakan dua pertandingan lagi yakni melawan Manchester City pada pekan ke-37 dan terakhir bertandang ke markas Arsenal, Stadion Emirates di London, pada Minggu (26/7/2020) malam WIB.
Namin, manajemen Watford agaknya tak merasa perlu menunggu hasil dua pertandingan terakhir tersebut dan mereka memilih memecat pelatih yang bulan depan berusia 57 tahun itu.
Asisten Pearson, Craig Shakespeare, juga dipecat, dengan pelatih tim U-23 Hayden Mullins dan pelatih kiper Graham Stack ditempatkan untuk sementara waktu menangani urusan tim utama.
Pearson menukangi Watford mulai 6 Desember 2019 dan merupakan pelatih ketiga klub berjuluk The Hornets sepanjang musim ini. Dua pelatih sebelumnya yang lebih dahulu dipecat oleh manajemen Watford adalah Javi Gracia dan Quique Sánchez Flores.
Sebenarnya Pearson pernah memiliki catatan hebat menyelamatkan Leicester City dari ancaman degradasi pada musim 2014–2015 dengan rentetan kemenangan menjelang kompetisi usai.
Pada musim berikutnya Leicester menjadi juara Liga Primer untuk pertama kalinya sepanjang sejarah meski di bawah pelatih berbeda, yakni Claudio Ranieri, yang mulai menangani Si Rubah pada awal musim 2015–2016 lantaran Pearson mundur setelah tak tercapai kesepakatan dengan manajemen tim.