Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wilfried Zaha Minta Media Sosial Hapus Akun Rasis

Pemain Crystal Palace, Wilfried Zaha  meminta platform media sosial untuk mengidentifikasi dan menghapus akun pengguna yang melakukan pelecehan rasial.
Pemain Crystal Palace Wilfried Zaha/Reuters
Pemain Crystal Palace Wilfried Zaha/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemain Crystal Palace, Wilfried Zaha  meminta platform media sosial untuk mengidentifikasi dan menghapus akun pengguna yang melakukan pelecehan rasial setelah penyerang itu menjadi target pelecehan itu sebelum timnya bermain melawan Aston Villa pada Minggu.

Pemain timnas Pantai Gading tersebut membagikan gambar kelompok supremasi kulit putih Klu Klux Klan dari pesan yang diterimanya oleh seorang bocah lelaki berusia 12 tahun dari Solihull. Menurut laporan terbaru, sang pelaku tersebut telah dilaporkan dan berhasil ditangkap oleh polisi.

Zaha berterima kasih kepada Polisi West Midlands karena telah mengambil tindakan cepat, tetapi mengatakan bahwa itu tidak cukup untuk mempromosikan slogan anti-rasisme.

"Orang-orang perlu memahami bahwa berapa pun usia Anda, bahwa perilaku dan perkataan Anda memiliki konsekuensi dan Anda tidak dapat bersembunyi di balik media sosial," kata Zaha dalam sebuah cuitan di Twitter, Senin (13/7).

"Penting bagi platform media sosial melakukan seperti yang mereka lakukan kemarin dan mencari orang-orang ini dan menghapus (akunnya). Ini bukan pertama kalinya saya menerima pesan seperti ini, juga bukan satu-satunya pemain yang menerima pesan seperti ini - hal ini terjadi setiap hari."

"Tidaklah cukup hanya merasa jijik dengan pesan-pesan yang saya terima dan melupakannya. Tidak cukup hanya dengan mengatakan #notoracism. Kita perlu tindakan, kita perlu pendidikan, hal-hal perlu diubah."

Selain Zaha, pemain Sheffield United David McGoldrick, yang mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 atas Chelsea pada Minggu, juga menjadi target pelecehan rasial.

"Sebagai klub, kami akan mendukung David McGoldrick dan akan melakukan semua yang kami bisa untuk menemukan pelaku pesan menjijikkan ini," kata Sheffield United di akun Twitter mereka.

"Kami akan bekerja dengan otoritas terkait untuk memastikan orang di balik pesan ini diadili. Ini tidak dapat dilanjutkan. Sesuatu perlu diubah."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper