Bisnis.com, JAKARTA – Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengakui timnya dibantu ketiadaan video assistant referee sehingga bisa menaklukkan tuan rumah Swansea City 3 - 2 di perempat final Piala FA (Football Association).
Dia mengaku tidak bisa mengerti mengapa VAR tidak diberlakukan di ajang Piala FA meskipun akibat ketiadaan teknologi tersebut membuat timnya berhasil mengatasi Swansea City, klub Championship, kompetisi kelas dua di Inggris.
City bangkit dari ketinggalan dua gol di Stadion Liberty untuk lolos ke semifinal untuk kedua kalinya dalam tiga musim dan mempertahankan harapan mereka meraih empat trofi dalam satu musim yang belum pernah terjadi sebelumnya di sepak bola Inggris.
Namun, tim Championship Swansea City dirugikan dengan pemberian dua gol City yang hampir pasti dianulir jika VAR diterapkan.
Pertama, dengan 12 menit tersisa, City dianugerahi penalti meskipun Swansea merasa Cameron Carter-Vickers telah memenangkan bola di daerah itu dan tidak melanggar Raheem Sterling.
Tendangan penalti Aguero kemudian menjebol gawang Swansea yang dikawal kiper Kristoffer Nordfeldt.
Baca Juga
Pada menit ke-88, ada kontroversi lagi karena Aguero berada dalam posisi offside ketika mencetak gol ketiga yang menentukan kemenangan City.
Namun tidak ada VAR untuk ditinjau, dengan otoritas sepak bola Inggris telah memutuskan bahwa hanya pertandingan Piala Liga (Carabao Cup/EFL Cup) dan Liga Primer Inggris yang menerapkan teknologi VAR.
Guardiola, yang diketahui secara luas pendukung penerapan VAR, tidak setuju dengan kebijakan ini.
"Maaf, ini offside," kata Guardiola pada Minggu (17/3/2019). "Saya tidak mengerti mengapa VAR tidak digunakan dalam kompetisi ini pada tahap ini. Mudah-mudahan, musim depan ini tidak terjadi. Penalti itu benar-benar beruntung tetapi Anda memerlukan, terutama ketika Anda berada di empat kompetisi."