Bisnis.com, JAKARTA - Diego Lopez menjadi pelatih keempat yang dipecat Palermo pada musim 2016-2017 ini setelah gagal mengangkat tim dari ancaman degradasi dari Serie A ke Serie B.
Pelatih tim muda Diego Bortoluzzi, 50 tahun, ditunjuk menangani tim pertama Palermo dalam mengarungi sisa musim sambil tetap berharap bangki menyelamatkan klub dari jurang degradasi.
Lopez, mantan bek Timnas Uruguay, hanya menukangi Palermo dalam 10 pertandingan dengan hasil sungguh buruk yakni tujuh kali kalah, dua seri, dan hanya satu kali mencatat kemenangan.
Luis Diego Lopez Breijo, begitu nama lengkapnya, lahir di Montevideo, Uruguay, pada 22 Agustus 1974. Ketika masih aktif bermain, dia mempunyai 32 caps dan satu gol untuk Timnas Uruguay pada 1994-2005.
Dia menjadi bagian dari skuat La Celeste, julukan Timnas Uruguay, ketika tampil sebagai juara Copa America 1995 dan runner up turnamen tersebut 4 tahun berikutnya.
Lopez memulai karier profesionalnya pada 1994 bersama River Plate Montevideo dan kemudian pada 1996 merantau ke Spanyol untuk bermain bersama Racing Santander.
Namun, sebagian besar karier sebagai pemain dihabiskannya bersama Cagliari. Merumput di Cagliari, dia bermain dalam 344 pertandingan dan mencetak tujuh gol sepanjang 1998 hingga 2010.
Pensiun sebagai pemain, Lopez memulai karier kepelatihan sebagai asisten pelatih Cagliari pada 2012. Setahun berikutnya, dia naik posisi menjadi pelatih kepala. Pada 2014 dia melatih Bologna hingga 2015.
Palermo saat ini berkutat di zona degradasi, tepatnya peringkat ke-19 dengan koleksi hanya 15 angka, terpaut 8 poin di belakang zona aman dengan hanya tujuh pertandingan lagi tersisa.
Bortoluzzi menjadi pelatih kelima Palermo musim ini. Sebelum Lopez, Palermo memulai musim bersama Davide Ballardini. Dia diputuskan Palermo pada awal September 2016.
Posisinya kemudian digantikan oleh Roberto de Zerbi yang dipecat pada November 2016. Palermo kemudian ditukangi Eugenio Corini, yang mengundurkan diri pada Januari 2017 dan digantikan Lopez.
“Saya mewarisi tim dalam keadaan yang sulit dan kita akan mencoba semua kemungkinan agar tim bisa bereaksi dengan tepat (untuk menghindari degradasi),” kata presiden klub tersebut, Paul Baccaglini.
Baccaglini pebisnis kelahiran Amerika Serikat, situnjuk sebagai presiden Palermo bulan lalu setelah mengambil alih bagian terbesar saham klub, menggantikan Maurizio Zamparini.
Zamparini sendiri dikenal sebagai pemilik klub yang paling sering melakukan pergantian pelatih yakni sebanyak 40 kali selama 15 tahun masa kepemimpinannya.
