Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Brasil Michel Temer mengumumkan berkabung nasional selama 3 hari setelah pesawat carteran LaMia Airlines milik Bolivia yang membawa para pemain Chapecoense jatuh pada Selasa (29/11/2016). Termasuk 21 wartawan tewas dalam tragedi itu.
Pesawat itu membawa para pemain sepak bola klub Brasil Chapecoense yang hendak menjalani final leg pertama Copa Sudamericana melawan tuan rumah Atletico Nacional de Medellin di Medellin, Kolombia.
Pertandingan leg pertama tersebut semula direncanakan berlangsung pada 1 Desember pagi WIB di Stadion Atanasio Girardot, sedangkan leg kedua di Brasil sedianya digelar tepat sepekan kemudian.
Namun, dengan tragedi ini, dipastikan final tersebut batal karena para pemain Chapecoense praktis habis dan Nacional Medellin menjadi juara tanpa harus memeras keringat.
Pesawat yang membawa pemain Chapecoense itu jatuh di hutan dekat Kota Medellin, menjelang pesawat tersebut mendarat.
Pesawat itu membawa 72 penumpang dan sembilan kru poesawat dan sebanyak 76 orang tewas dikonfirmasi meninggal dunia, sehingga pertandingan final Copa Sudamericana tidak mungkin dapat digelar.
Chapecoense masuk final Copa Sudamericana menghadang klub Argentina San Lorenzo dengan skor 1-1 dan keunggulan melalui regulasi goal aways (mencetak lgol lebih banyak di kandang lawan).
Pada pertandingan leg pertama awal bulan ini Chapecoense imbang 1-1 di markas San Lorenzo, Stadion Pedro Bidegain di Buenos Aires, sedangkan dalam pertandingan leg kedua di kandang Chapecoense, Stadion Arena Conda di Santa Catarina, skor imbang tanpa gol.
Chapecoense klub yang relatif baru di Brasil, didirikan pada 1973, jauh lebih muda dibandingkan dengan klub-klub legendaris Brasil seperti Botafogo (didirikan pada 1895), Gremio (1903), Atletico Mineiro (1908), Corinthians (1910), Santos (1912), Palmeiras (1914), Cruzeiro (1921), ataupun Sao Paulo (1930).