Bisnis.com, JAKARTA - Rangers, salah satu dari dua klub kuat Skotlandia bersama Celtic, terus mempersiapkan diri menjelang kembalinya bertarung di Liga Primer, dengan mendatangkan boyongan keenam pada bursa transfer musim panas ini.
Setelah memboyong Joey Barton, Matt Crooks, Clint Hill, Jordan Rossiter, dan Josh Windass, terakhir tim yang bermarkas di Stadion Ibrox di Glasgow itu menuntaskan proses transfer pemain Timnas Kroasia Niko Kranjcar untuk kontrak berdurasi 2 tahun.
Rangers merupakan pemasok utama pemain Timnas Skotlandia bersama Celtic. Keduanya merupakan penguasa Liga Primer Skotlandia. Rangers terbanyak menjadi juara dengan 54 kali, sedangkan Celtic 47 kali.
Secara keseluruhan hanya 11 klub yang pernah menjadi juara liga teratas Skotlandia. Sembilan lainnya ialah Aberdeen, Hibernian, dan Heart of Midlothian masing empat kali, kemudian Dumbarton, Motherwell, Kilmarnock, Third Lanark, Dunde FC, dan Dundee United masing-masing satu kali.
Rangers diturunkan ke Divisi 3 pada musim 2012-2013 karena kondisi keuangan yang sangat berat dengan utang US$33 juta yang tak tertolong meski otoritas sepak bola Skotlandia menempuh sejumlah langkah. Namun, Rangers segera kembali ke Liga Primer karena terus promosi setiap musimnya.
Niko Kranjcar, mantan pemain Timnas Kroasia berusia 31 tahun, terakhir bermain dengan klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, New York Cosmos.
“Kranjcar sangat berpengalaman, secara teknis berbakat, dan telah menikmati karer level atas selama 15 tahun. Dia pasti akan menjadi tambahan penting dan menarik untuk skuat asuhan pelatih Mark Warburton,” demikian pernyataan resmi Rangers.
Sementara itu Kranjcar kepada Rangers TV menyatakan merupakan keistimewaan dan kehormatan mendapat tawaran dan bergabung dengan klub besar seperti Rangers. “Ini luar biasa, tapi juga tanggung jawab besar sebab anda harus memberi yang terbaik yang anda bisa. Kami menuju trofi.”
Sementara, sang pelatih, Warburton, mengemukakan rasa senangnya bisa memboyong Kranjcar. “Kualitas Niko tak diragukan. Dengan kedatangan sejumlah pemain, kami punya keseimbangan antara pemain muda, lapar (kemenangan), serta berpengalaman dan matang.”
