Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jose Mourinho Pelatih Timnas Indonesia? Ini Mimpi Menpora

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mewacanakan akan mendatangkan pelatih kelas dunia Jose Mourinho untuk melatih tim nasional sepak bola Indonesia.
Jose Mourinho/Reuters
Jose Mourinho/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -  Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mewacanakan akan mendatangkan pelatih kelas dunia Jose Mourinho untuk melatih tim nasional sepak bola Indonesia.

"Wacana ini sudah didiskusikan dengan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, walau memang bukan perkara mudah," kata Imam Nahrawi di Kemenpora, Jakarta, Senin (10/5/2016).

Ia juga mengatakan bahwa selain The Special One, sebutan untuk Jose Mourinho, Imam Nahrawi juga berniat memiliki pilihan kedua yaitu Guus Hiddink guna melatih timnas.

Pertimbangan tersebut dikarenakan mantan pelatih Porto, Mourinho, belum berpengalaman melatih timnas, sedangkan Pelatih Chelsea saat ini, Guus Hiddink dinilai lebih berpengalaman dalam menangani timnas.

"Selain itu, nilai kontrak Mourinho diperkirakan Rp250 miliar untuk satu tahunnya, sedangkan Hiddink masih ada di bawahnya," kata Imam.

Kemudian ia juga menyebutkan alasan wacana tersebut dikarenakan ingin mendongrak prestasi timnas di level internasional. Dan, mengontrak pelatih asing berkelas dunia juga bukan perkara mudah.

"Ketika timnas dilatih orang asing berkualitas maka asisten pelatihnya haruslah dari Indonesia, untuk pengalaman," tuturnya.

Sementara itu, terkait prestasi sepak bola Nasional saat ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengingatkan kepada semua pihak agar bersabar terkait keputusan pencabutan pembekuan di PSSI.

"Kami ingin melihat kesungguhan semua pihak dalam kasus pencabutan PSSI ini, karena juga harus berhati-hati dalam memenuhi persyaratan," kata Imam.

Menteri Imam Nahrawi juga menjelaskan bahwa pencabutan pembekuan ini memang menjadi salah satu syarat dari FIFA. Dan sebisa mungkin pencabutan pembekuan dilaksanakan sebelum kongres FIFA yang diselenggarakan di Meksiko pada 12 Mei 2016, hal itu atas permintaan FIFA sendiri.

"Ada beberapa hal yang diminta FIFA melalui surat yang dikirimkan ke Mensesneg beberapa waktu lalu, dan kami ingin semuanya sesuai dengan kehendak FIFA," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper