Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Federation Internationale de Football Association (FIFA) Sepp Blatter, yang sedang menjalani investigasi kriminal oleh otoritas-otoritas Swiss, berencana mempertahankan posisinya sampai Februari tahun depan ketika pemilihan pemimpin baru digelar.
Lelaki berkebangsaan Swiss yang telah bersuai 79 tahun itu mengatakan kepada staf di badan sepak bola dunia tersebut bahwa dia tidak melakukan tindakan yang ilegal atau tidak pantas, demikian diungkapkan tim pengacara Blatter pada Senin (28/9/2015).
Pada pernyataan melalui surat elektronik dari dua pengacara Blatter, Lorenz Erni dari Swiss dan Richard Cullen dari AS, juga membela pembayaran-pembayaran yang diberikan oleh FIFA kepada Michel Platini, presiden Union of European Football Associations (UEFA), sebagai kompensasi yang valid untuk pekerjaan Platini sebagai penasehat, demikian ditulis Antara mengutip Reuters.
Blatter dan Michel Platini—yang dimunculkan sebagai kandidat kuat pengganti Blatter—kini memasuki proses penyeleidikan atas kemungkinan melakukan perbuatan curang sejalan dengan mulai ditangkapinya pejabat-pejabat penting FIFA.
Penyeledikan atas para petinggi FIFA ini berawal dari penangkapan tujuh pejabat penting badan sepak bola internasional tersebut pada akhir Mei lalu di Zurich, Swiss, menjelang digelarnya Kongres FIFA yang memercayakan Blatter kembali memimpin organisasi tersebut.
Namun, hanya 4 hari setelah terpilih, Blatter menyatakan pengunduran dirinya akibat derasnya arus hujatan atas kemungkinan keterlibatannya dalam dugaan suap dan korupsi yang dilakukan para pejabat FIFA.
Meskipun telah menyatakan pengunduran diri, Blatter tetap ngotot untuk terus memimpin organisasi tersebut hingga pemilihan pemimpin baru digelar melalui Kongres Luar Biasa FIFA yang dijadwalkan berlangsung pada akhir Februari tahun depan.