Bisnis.com, JAKARTA - PT Terbatas Liga Indonesia menghormati keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang tidak memberikan rekomendasi pelaksanaan kick off kompetisi Indonesia Super League 2015.
Liga Indonesia diberikan kesempatan untuk melengkapi dokumen hingga 4 Maret 2015.
"Kick dua pekan lagi saya kira tidak mungkin. Makanya kami (PSSI) akan melakukan komunikasi dengan FIFA terkait dengan hal ini," kata CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono, Rabu (18/2).
Sebelum melakukan komunikasi dengan FIFA, kata dia, PSSI terlebih dahulu akan melakukan rapat darurat Komite Eksekutif untuk menyikapi fenomena yang terjadi saat ini. Apalagi penundaan kompetisi juga akan berdampak pada singkronisasi kompetisi domestik dan kegiatan internasional.
"PSSI dan Liga Indonesia sudah mengetahui keputusan Menpora. Ini masalah serius tetapi harus dikelola dengan baik. Tetapi kami hormati keputusan ini," ujarnya.
Sesuai jadwal sebelumnya, "kick off" kompetisi tertinggi di Tanah Air itu akan dilaksanana Jumat (20/2) dan pertandingan pertamannya antara Persib Bandung melawan Persipura Jayapura di Stadion Jalak Harupat Bandung.
Menurut dia, penundaan kick off ISL 2015 dipastikan akan berpengaruh persepakbolaan nasional termasuk dengan elemen pendukung seperti partner (sponsor) yang selama ini telah melakukan kerja sama.
Penundaan selama dua pekan, kata dia, bisa dikatakan sebuah ketidakpastikan karena jika semua permintaan BOPI untuk melengkapi data kontrak pemain hingga masalah pajak tidak terpenuhi bisa saja konsekuensi lain yang harus ditanggung.
"Penundaan selama dua pekan sama saja dengan dua bulan. Ini sangat serius karena akan berkaitan dengan jadwal secara keseluruhan," katanya menambahkan.
Pria yang juga menjabat Sekjen PSSI itu menjelaskan dengan adanya keputusan dari Menpora Imam Nahrawi pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan klub peserta ISL.
Keputusan yang ada harus diteriam dan pihaknya berharap kepada klub bisa menyongsong episode penjadwalan baru.